Sambut HPSN, DLH KSB Rencanakan Pembuatan 10 ribu Lubang Biopori

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berencana membuat lubang biopori sebanyak 10 ribu. Kegiatan itu menjadi bagian program dalam menyambut Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) termasuk upaya melanjutkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Deddy Damhudi M Khatim, ST, M.Si selaku sekretaris DLH KSB saat dikonfirmasi media ini mengatakan, perlu ada pelibatan secara langsung masyarakat dalam membuat lubang biopori, agar mengetahui apa fungsi serta kegunaannya. “Dalam menyambut HPSN akan dipraktekan cara membuat lubang biopori, sekaligus penjelasan manfaat serta kegunaannya kepada masyarakat,” ucapnya.

Dikesempatan itu Deddy sapaan akrabnya mengingatkan, lubang biopori akan mampu meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah sehingga mampu mengurasi resiko banjir akibat meluapnya air hujan. Selain itu, teknologi ini juga mampu meningkatkan jumlah cadangan air bersih di dalam tanah. “Lubang biopori dapat juga dipergunakan sebagai tempat pengolahan sampah organik yang dihasilkan rumah tangga, dimana hasilnya nanti akan dijadikan pupuk tanaman,” lanjutnya.

Dijelaskan Deddy, sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai. Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan yang bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat. “Masyarakat sudah bisa memilah antara sampah organik dengan non organik, tetapi untuk memanfaatkan sampah dimaksud yang butuh penjelasan lebih lanjut,” tuturnya.

Sebagai informasi penting yang perlu diketahui, manfaat biopori itu sendiri untuk mengurangi limbah organik atau limbah dapur dan sisa buah serta sayuran, termasuk untuk menyuburkan tanah karena lubang biopori akan membuat tanah menjadi gembur dengan adanya udara dan air.

Pemanfaatan lubang biopori sebagai tempat pengolahan sampah organik akan merangsang aktivitas mikroorganisme yang akan menguraikan sampah menjadi kompos. Kompos kemudian akan meningkatkan kesuburan tanah dan juga dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman serta terpenting juga mencegah terjadinya banjir sekaligus meningkatkan cadangan air tanah. “Dengan adanya lubang biopori air hujan akan lebih mudah diserap ke dalam tanah, karena lubang infiltrasi biopori akan meningkatkan luas infiltrasi hingga 40 kali lipat,” bebernya. **