Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sangat serius untuk menekan angka stunting atau persoalan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi pada anak dalam jangka waktu panjang, sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak itu sendiri.
Fud Syaifuddin, ST selaku Wakil Bupati KSB mengatakan, jika untuk mempercepat penurunan stunting dibutuhkan peran semua pihak, termasuk para pelajar itu sendiri. “Kita ada rencana untuk melaksanakan launching siswa peduli stunting. Kegiatan itu sebagai bentuk komitmen bersama semua pihak,” ucapnya.
Wabup yang menjadi ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) juga mengatakan, jika launching yang direncanakan itu termasuk sosialisasi secara langsung, agar masyarakat dan pelajar mengetahui apa itu stunting, termasuk penyebab serta gejalanya. “Secara tidak langsung kita bisa meningkatkan pengetahuan masyarakat dan pelajar stunting,” lanjutnya.
Bentuk kepedulian siswa yang diharapkan bisa berupa donasi atau menyumbang telur, dimana nantinya bisa diberikan kepada anak yang telah dinyatakan stunting. “Jika pelajar pada semua jenjang pendidikan menyumbang sebutir telur, maka cukup banyak yang dapat diberikan kepada anak yang stunting. Kegiatan itu juga untuk menumbuhkan empati siswa kepada orang lain,” ungkapnya.
Pada beberapa kesempatan, TPPS selalu menyampaikan beberapa langkah dalam pencegahan stunting pada anak, baik dilakukan sebelum, saat, dan sesudah masa kehamilan, diantaranya, pahami Konsep Gizi. Pastikan Anda mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap hari, terlebih saat masa kehamilan, pilihan menu beragam, pemeriksaan rutin, pentingnya Air Susu Ibu (ASI), konsumsi asam folat dan tingkatkan kebersihan.
Terus apa yang harus dilakukan jika anak stunting, diantaranya, perbaiki stunting sebelum usia 2 tahun, berikan ASI, perbaiki masalah menyusui, beri olahan protein hewani pada Makan Pendamping ASI (MPASI), imunisasi rutin, memantau tumbuh kembang anak, perilaku hidup bersih dan sehat serta memakai jamban sehat. **