Sukseskan Program KSB Maju, Pekan Depan Forum Yasinan Mulai Dilaksanakan

Taliwang, – H Amar Nurmansyah, ST, M.SI selaku Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) memastikan dalam pekan depan akan kembali menggelar forum yasinan atau acara komunikasi langsung antara masyarakat dengan pemerintah dalam membahas berbagai persoalan dan kendala dalam membangun daerah.

“Saya sudah sampaikan kepada semua pihak, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD), jika pelaksanaan Forum Yasinan akan dilaksanakan dalam pekan depan. Semoga tidak ada kendala atau hal yang akan mengganggu rencana tersebut,” ucap H Amar sapaan akrab Bupati KSB tersebut.

Forum Yasinan merupakan bagian tak terpisahkan dari Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) yang diinisiasi oleh HW Musyafirin dan Fud Syaifuddin, Bupati dan Wakil Bupati KSB periode sebelumnya. Menurut Bupati Amar, PDPGR saat ini tetap dilanjutkan dan dielaborasi guna menyukseskan program unggulan kepemimpinannya terkini, yaitu program Kartu KSB Maju. “Instrumen PPDGR yaitu agen gotong royong (AGR) kan sudah kita bentuk dan berikan pembekalan juga sebelumnya,” paparnya.

Bupati memastikan, tidak akan ada perubahan konsep dari pelaksanaan Forum Yasinan kali ini. Kegiatannya akan digelar pada Kamis malam setiap pekannya. Dan pesertanya akan melibatkan masyarakat para agen PDPGR (AGR) dan seluruh stake holder pemerintah (kepala OPD).

Hanya saja lanjut orang nomor satu di KSB itu, isu pembahasan dalam forum akan difokuskan pada pemantapan pelaksanaan program Kartu KSB Maju.

Sebagai program baru, kata Bupati, Kartu KSB Maju masih harus terus dkawal. Terutama dalam mensosialisasikan program tersebut secara luas kepada masyarakat. “Ada rilis penelitian My Isntitute menyebutkan sekitar 20 persen lebih masyarakat belum dengan program Kartu KSB Maju ini. Nah lewat Forum Yasinan nanti juga didukung saluran lainnya harapan kita bisa 100 persen masyarakat kita tahu dan paham program itu,” harapnya.

Sebagai informasi Forum Yasinan merupakan platform pelayanan publik yang inovatif, terbuka, dan inklusif yang melibatkan masyarakat dan pemerintah untuk menyampaikan aspirasi dan mendapatkan solusi terhadap permasalahan lokal. Forum ini melibatkan berbagai pihak, termasuk perangkat desa, tokoh masyarakat. Dan meski forum ini bernuansa ibadah (agama Islam), masyarakat non-Muslim dapat terlibat dalam kegiatan yang diakhiri dengan penyampaian aspirasi setelah sholat berjamaah dan pengajian tersebut.

Forum ini bahkan sudah mendapat pengakuan di forum Open Government Partnership (OGP) atau Kemitraan Pemerintahan Terbuka, Dimana OGP ini adalah forum yang beranggotakan sejumlah negara dan pemerintahan kota di dunia yang fokus mendorong terciptanya pemerintahan yang lebih terbuka, partisipatif, dan akuntabel, serta meningkatkan pelayanan publik. Selain itu juga bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil dalam mewujudkan pemerintahan terbuka. **