Pemerintah KSB Serius Ciptakan KLA, Bimtek Gugus Tugas Hadirkan Kementerian

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menjadi salah satu kabupaten yang sangat serius menciptakan kawasan Kabupaten Layak Anak (KLA). Hal itu semakin terbukti dengan melaksanakan Bimbingan Tehnis (Bimtek). Kegiatan yang dilaksanakan Selasa 21/10 kemarin bukan hanya dihadiri wakil Bupati, Hj Hanipah, MM.Inov, tetapi juga Pribudi Nur Sitepu selaku Deputi pemenuhan hak anak pada Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

“Bimtek ini melibatkan banyak pihak, karena KLA sebuah sistem pembangunan di tingkat kabupaten yang bertujuan menjamin pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak secara terencana, menyeluruh, dan berkelanjutan. “Sistem ini melibatkan integrasi komitmen dan sumber daya dari pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan kondusif bagi tumbuh kembang anak,” ucap Wabup KSB dalam pertemuan tersebut. 

Masih keterangan Hj Nani sapaan akrab wabup KSB, untuk menciptakan daerah ini sebagai KLA dibutuhkan kerjasama secara kolaboratif, jadi bukan hanya tanggung jawab pemerintah itu sendiri. “KSB sudah mampu membangun kolaborasi dengan pemerintah pusat, masyarakat, media massa, dunia usaha dan lembaga,” lanjutnya sambil mengingatkan bahwa PT. Amman Nusa Tenggara (AMMAN) telah pro aktif dalam beberapa tahun sebagai bentuk dukungan terbentuk KLA.

Dikesempatan itu Hj Nani mengaku bahwa pemerintah KSB sengaja melibatkan banyak Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam kegiatan Bimtek ini, agar memiliki komitmen dan semangat yang sama dalam percepatan terbentuknya KLA.

Sementara Pribudi Nur Sitepu selaku perwakilan Kementerian PPA mengaku sangat apresiasi dengan komitmen pemerintah KSB, sehingga merasa yakin akan mampu cepat meraih predikat sebagai KLA. Apalagi sudah mendapat dukungan kuat dari kalangan swasta dalam hal ini PT. AMMAN. “Penguatan kelembagaan merupakan salah satu pilar utama dalam pembentukan KLA.  Ini mencakup peraturan, anggaran, sumber daya manusia, partisipasi masyarakat dan media massa dalam mendukung pemenuhan hak dan perlindungan anak, termasuk dukungan dari pihak swasta itu sendiri,” tuturnya.

Dalam pemaparannya, Pribudi Nur Sitepu membeberkan tentang klaster dalam pembentukan, yaitu, hak sipil dan kebebasan, lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, kesehatan dasar dan kesejahteraan, pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, serta perlindungan khusus. “KLA merupakan sistem pembangunan yang mengintegrasikan komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha untuk menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak,” urainya. 

Dimas Purnama selaku Manager Community Development pada PT AMMAN menjelaskan peran perusahaan selama ini, terutama terkait dengan klaster kesehatan dasar dan pendidikan. “Kita semua tahu bahwa PT. AMMAN telah ambil bagian dalam memastikan anak mendapatkan layanan kesehatan dasar dan kesejahteraan yang memadai, termasuk dalam menekan angka stunting di KSB,” ungkapnya.

Masih keterangan Dimas sapaan akrabnya, terkait dengan klaster pendidikan, PT. AMMAN memiliki banyak program pendidikan, baik itu dalam bentuk beasiswa atau dukungan lain, termasuk program untuk pemanfaatan waktu luang anak dengan melaksanakan kegiatan olahraga dan budaya. “PT. Amman memiliki komitmen kuat untuk selalu bersama pemerintah KSB dalam percepatan pembentukan KLA,” janjinya. **