Dikpora Gelar Pelatihan Kurikulum Mulok Berbasis SKT-IJS

Taliwang, – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) bekerja sama dengan INNOVASI, program kerjasama pemerintah Indonesia dengan Australia, menggelar pelatihan kurikulum muatan lokal (Mulok) berbasis Sekolah Karakter Terpadu (SKT) dengan berlandaskan Ikhlas, Jujur dan Sungguh-sungguh (IJS).

Kegiatan yang dipusatkan di Aula SMAN I Taliwang itu, bukan hanya dihadiri langsung oleh Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin MM, tetapi juga menghadirkan Prof, Dr Fasli Djalal, SpGK, Ph.D, selaku staf ahli Kementerian Pendidikan Nasional, yang juga sebagai penanggung jawab program INNOVASI, termasuk Dr Edy Harianto M.Ed, serta Dr Zulkarnain.

H Pirin sapaan akrab Bupati KSB saat memberikan sambutan mengingatkan, pelajaran Mulok dapat membantu siswa untuk mengenal sopan santun berbasis kebudayaan, sehingga diminta kepada semua guru jangan menganggap pelajaran mulok sebagai pelajaran tambahan. “Saya minta semua guru memberitahukan arti penting pelaran mulok itu sesungguhnya pada siswa,” katanya.

Dikesempatan itu H Pirin juga mengatakan, jika pendidikan guru yang mengajarkan mulok tidak sesuai, namun hal itu jangan menjadi kendala dalam melaksanakan pelajaran tersebut, karena bisa diatasi dengan memberikan pembekalan baik dalam bentuk pelatihan, seminar atau bentukan lain. “Saya juga minta kepada para guru untuk mencari hal baru apa yang bisa diberikan pada siswa sebagai pelajaran mulok itu sendiri,” lanjutnya.

Dibeberkan H Pirin, motivasi guru juga adalah hal yang utama, apalagi jika guru membantu membuka akses bagi siswa untuk itu. Bisa sajakan dengan belajar muatan local siswa kita bertekad untuk jadi pengusaha. Hal kecil yang bisa dilakukan oleh guru pertama adalah menunjukan jalannya, kalau siswa membuat suatu produk arahkan siswa untuk menjualnya kemana dan pemasarannya bagaimana. Setidaknya pembeli utamanya adalah guru berikut warga sekolah lainnya.

Diakhir keterangannya, H Pirin berharap kepada seluruh peserta yang mengikuti pelatihan, agar tidak meninggalkan tempat selama waktu pelatihan, mengingat narasumber yang dihadirkan adalah para pakar itu sendiri. “Nara sumber yang hadir saat ini adalah pejabat tinggi di Kementerian, jadi harus bisa diserap betul ilmu yang dimiliki,” harapnya.

Sementara Prof Fasli Djalal menyampaikan aparesiasi kepada pemerintah KSB, lantaran sangat serius untuk meningkatkan mutu dunia pendidikan. Semangat itu dibuktikan dengan dukungan anggaran yang dilakukan. Hal itu harus menjadi contoh bagi daerah lainnya. “Pelatihan kurikulum Mulok berbasis SKT yang dipadu dengan IJS adalah semangat yang sangat mengena dengan dunia pendidikan,” katanya.

Sementara pelaksana tugas (Plt) kepala Dikpora KSB, Drs Tajuddin MM mengingatkan, kegiatan pelatihan yang dilaksanakan itu dilengkapi dengan Standar Isi (SI), Standar Kelulusan (SKL), Kompetensi Isi (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). “Apa yang kami laksanakan sekarang sebagai bentuk langkah awal untuk menjadikan pelajaran mulok sebagai bagian penting di satuan pendidikan,” terangnya. **