DKP Siapkan Anggaran Program Desa Model Ketersediaan Pangan

Taliwang, – Salah satu program andalan yang akan dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) pada tahun anggaran 2018 mendatang adalah, program Desa model ketersediaan pangan atau setiap kecamatan akan ada Desa yang diberikan tanggung jawab untuk menanam berbagai sayuran, termasuk tanaman obat maupun buah pada lahan pekarangan milik 300 rumah tangga.

Nasrudin Ramen Msi selaku kabid ketersediaan pangan pada DKP Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kepada media ini mengatakan, ada beberapa tujuan penting dari pelaksanaan program yang akan dilaksanakan itu, seperti menekan laju inflasi dan untuk menurunkan kemiskinan. “Program Desa model ketersediaan pangan sudah masuk dalam rancangan anggaran tahun mendatang,” akunya.

Mengingat sebagai tahap uji coba program, maka pihak DKP hanya akan menetapkan satu desa pada setiap kecamatan sebagai pelaksana. Sementara untuk menentukan desa itu sendiri, diberikan kewenangan kepada pemerintah kecamatan untuk mengusulkannya, dengan pertimbangan bahwa desa yang diusulkan tercatat sebagai desa termiskin dalam air luas atau desa termiskin sesuai catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Masih keterangan Nasrudin, pertimbangan harus mempercayakan pelaksanaan program kepada Desa yang masuk kategori miskin, agar bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan dari program itu sendiri. “Apakah target menurunkan angka kemiskinan bisa dicapai dapat dilihat setelah program itu dilaksanakan, jadi harus Desa model nanti adalah Desa termiskin di kecamatan tersebut,” lanjutnya.

Dibeberkan bahwa program dimaksud dapat menurunkan angka kemiskinan, karena ada 300 rumah tangga yang melakukan aktifitas pertanian dengan memanfaatkan tanah pekarangan. Masyarakat itu sendiri tidak akan lagi mengeluarkan biaya untuk memenuhi kebutuhan sayuran, bahkan akan ada tambahan pendapatan dari hasil panen yang ditanam tersebut. “Setelah masuk musim panen, masyarakat bukan hanya akan menutupi kebutuhan, namun kelebihan produksi dapat dijual sebagai pendapatan tambahan,” terangnya.

Sebagai motivasi bagi masyarakat untuk mau menjadi bagian dari program tersebut, maka DKP akan menyiapkan seluruh bibit yang bakal ditanam, bahkan para penyuluh pertanian diberikan tanggung jawab untuk melakukan pendampingan selama masa tanam itu sendiri. “Ini adalah pilot project atau sebagai motivasi bagi seluruh pemerintah Desa, jadi DKP akan mengawal secara maksimal, sehingga produksi hasil tanaman itu lebih baik,” katanya.

Nasrudin merasa yakin bahwa program yang akan dilaksanakan itu bisa berjalan sukses dan pastinya bakal memancing masyarakat lain untuk menjadi bagian dari pelakasana program tersebut, mengingat tidak banyak biaya dan tenaga yang dibutuhkan, karena lahan tanaman hanya memanfaatkan tanah pekarangan rumah masing-masing. **