Taliwang, – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), pada Senin 19/3 kemarin menggelar lomba Inovasi Tekhnologi Tempat Guna (TTG). Kegiatan itu bukan hanya untuk mencari juara pada tingkat Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), tetapi juga untuk melihat persiapan sejumlah inovasi itu untuk ditampilkan pada Gelar TTG tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang akan dilaksanakan pada 4-6 April mendatang di Kabupaten Dompu.
Untuk menentukan yang menjadi terbaik, para peserta lomba harus menunjukan cara kerja alat TTG dihadapan para juri dari berbagai kalangan tersebut dan harus dipastikan bahwa peralatan tersebut bukan duplikat dari temuan orang lain. “Semua inovasi TTG yang menjadi peserta wajib bersimulasi dihadapan para juri,” kata Burhan Daeng Mangago Spi, Msi selaku kabid pemberdayaan ekonomi masyaraat dan pemberdayaan TTG pada DPMD KSB yang menjadi ketua paitia penyelenggara.
Masih keterangan Bur Daeng, pihaknya telah menyiapkan beberapa indikator yang dapat menjadi pijakan para juri dari berbagai kalangan untuk menentukan yang terbaik, termasuk memastikan bahwa temuan itu sendiri bukan murni duplikat dari temuan orang lain. “Jika memang pernah menjadi temuan orang lain, maka harus ada inovasi baru yang menjadi penyempurnaan sehingga bukan sebagai duplikat,” lanjutnya.
Dari beberapa indikator dan inovasi yang terlihat, maka para juri bersepakat menetapkan, Alat destilator sampah plastik merupakan sebuah alat untuk menyuling sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar, Premium dan Minyak Tanah dengan menggunakan metode pyrolisis dari Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Kompi Handal sebagai yang terbaik.
Alat destilator sampah plastik merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menyuling sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar, Premium dan Minyak Tanah dengan menggunakan metode pyrolisis. Pyrolisis adalah dekomposisi kimia melalui proses pemanasan tanpa O2 (oksigen), di mana material mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia menjadi fase gas. Pemanasan ini akan memutus ikatan polimer pada plastik sehingga menjadi monomer yang lebih pendek. Adapun komposisi yang dihasilkan dari 1 (satu) kilogram sampah plastik adalah 1 (satu) liter BBM (kotor) yang terbagi masing-masing 60 persen Solar, 25 persen Premium dan 15 persen minyak tanah. “Hasil bersih yang diperoleh setelah proses pemurnian adalah 0,8 liter,” beber Saiful Muslimin SE selaku sekretaris KSM Kompi Handal saat presentasi.
Disampaikan juga bahwa jenis sampah plastik yang dapat diolah menjadi BBM adalah jenis plastik Polietilen (PE), seperti botol dan gelas plastik air mineral, gelas kemasan teh atau sejenisnya, tas kresek dan sejenisnya.
Pantauan langsung media ini saat uji coba bahwa cara kerja alat destilator sampah plastik itu sendiri adalah, bahan baku plastik dalam kondisi bersih dan keringdimasukkan ke dalam tabung reactor, kemudian dilakukan proses pemanasan selama 4 jam. Setelah proses pemanasan berjalan satu jam maka akan mulai menghasilkan bahan bakar minyak dan setelah selesai maka residu yang dihasilkan ada 2 (dua) jenis, yaitu Paraffin dan Bricket.
Dikesempatan itu Saiful Muslimin yang juga sekretaris Kelurahan Dalam itu menyampaikan apresiasi dan rasa bangga dengan komitmen yang ditunjukan pemerintah KSB melalui DPMD, dimana akan memberikan dukungan penuh untuk pengembangan temuan tersebut.
urutan juara lomba TTG adalah, Alat destinator menjadi juara satu lalu disusul alat penggiling biji jagung, kemudian alat penurun kandungan air pada madu Sumbawa, terus alat penanam padi dan terakhir L Knife atau pisau penyisir pisang. **