Koperindag KSB Mulai Antisipasi Lonjakan Harga Sembako

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), melalui Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) mulai melakukan langkah antisipasi lonjakan harga jual sembako, baik dalam menghadapi perayaan Idul Fitri maupun akibat adanya antrean panjang penyeberangan Poto Tano-Kayangan.

Salah satu upaya yang akan dilakukan yaitu melaksanakan operasi pasar atau aktifitas penjualan sejumlah kebutuhan pokok dengan harga jual lebih murah dari harga pasar. “Kami sedang mempersiapkan pelaksanaan operasi pasar. Rencananya kegiatan akan dilaksanakan diseluruh kecamatan di wilayah Bumi Pariri Lema Bariri,” tegas Rahadian Msi selaku kabid perdagangan yang didampingi Iswanto, SE selaku kasi perdagangan dalam negeri pada Dinas Koperindag KSB.

Disampaikan bahwa jadwal pelaksanaan operasi pasar akan dimulai pada 4 Juni mendatang dan berlangsung selama 3 hari, karena dalam satu hari akan dilaksanakan kegiatan untuk 3 kecamatan. “Sekarang sedang dilakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan, agar ikut membantu mensukseskan pelaksanaan operasi pasar, termasuk dalam menentukan lokasi yang dianggap bisa mendekatkan warga dengan tim pelaksana operasi pasar,” lanjutnya.

Diakui juga bahwa lounching kegiatan operasi pasar itu sendiri akan dilakukan oleh Bupati KSB saat menggelar acara safari ramadhan dengan agenda sahur bersama di kecamatan Brang Ene.

Sementara Iswanto menyinggung bahwa masalah antrean panjang penyeberangan Poto Tano-kayangan bisa segera terselesaikan, karena hal itu bisa memicu lonjakan harga jual sembako. “Bagaimanapun kita masih membutuhkan distribusi sejumlah kebutuhan pokok dari luar daerah, jadi antrean itu pasti akan memicu lonjakan harga lantaran persediaan berkurang,” katanya.

Iswanto mengakui bahwa sekarang ini harga sejumlah sembako masih normal, mengingat stok ditingkat penjual masih sangat cukup, namun kalau kondisi antrean terus berlanjut sampai sepekan mendatang, maka dirinya merasa yakin baru akan dirasakan pengaruhnya. “Kami berharap kendaraan pengangkut sembako tetap menjadi perioritas, sehingga ketersediaan dipasaran tidak berkurang karena akan memicu lonjakan harga,” urainya. **