Taliwang, – Wakil Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Fud Syaifuddin ST meminta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja staf INOVASI selaku penanggung jawab program kemitraan antara Pemerintah Australia dengan pemerintah Indonesia, mengingat sudah masuk tahun kedua pelaksanaan program tersebut.
Diingatkan Wabup, dua kegiatan kemitraan yang dilakukan itu adalah guru baik, Formative assessment menggunakan dana sering budget serta program rintisan Literasi yang dikembangkan melalui pendekatan gugus dengan pembiayaan sepenuhnya ditangung oleh program Inovasi harus berdampak cukup bagus bagi pendidikan KSB. “Saya minta Dikpora untuk melakukan evaluasi kinerja staf INOVASI,” tegasnya.
Disampaikan Wabup bahwa Pemerintah KSB menyambut baik program tersebut dengan harapan dapat meningkat kualitas pendidikan di Bumi pariri lema Bariri,salah satu bentuk dukungan yang dilakukan dalam bentuk support anggaran melalui APBD, namun demikian pihak dinas pendidikan tidak boleh tinggal diam harus memposisikan diri sebagai mitra kritis sejajar dengan pihak inovasi baik dari sisi program, politik anggaran maupun pengawasan terhadap kinerja staf inovasi.
Ada banyak keluhan yang seharusnya segera diselesaikan oleh pihak inovasi diantara asas transparansi dalam pengelolaan anggaran, harus terbuka terhadap kritik, saran dan masukan dari kabuapatenmitra, jangan sampai keberadaan staf Inovasi justru menjadi beban,dan lebih cerdas dari guru, kepala sekolah, pengawas yang ada di Dinas Pendidikan, Staf inovasi harus menjadi contoh dan teman diskusi yang baik, harus membawa pencerahan dan menguasai conten program dan program pendidikan yang ditawarkan pada pemda. Kalau tenaga atau staf inovasi yang di tempatkan di KSB kemampuannya dibawa rata –rata orang KSB maka sebaiknya pihak Inovasi mempertimbangkan dan meninjau kembali sistim rekrutment dengan mempertimbangkan sumber daya yang kompeten
Disampaikan Wabup bahwa keterlibatan SDM lokal bukan sebagai bentuk anti dengan SDM yang datang dari luar daerah, namun lebih pada semangat keseriusan dalam meningkatkan pendidikan itu sendiri. “Kalau SDM lokal yang terlibat pasti memiliki semangat lebih besar untuk mencerdaskan anak didik dan meningkatkan dunia pendidikan,” lanjutnya.
Dikesempatan itu Wabup mengakui jika saat ini salah satu staf INOVASI adalah putra lokal dan sangat menguasai conten pendidikan, intens berkomunikasi dengan eksekutif maupun legeslatif mengingat latar belakang pendidikan dan pengalamannya selama ini, namun suatu saat pasti akan pergi dan kembali ke dunia kampus sebagai dosen, sementara berdasarkan informasi dan evaluasi yang dilakukan oleh dinas pendidikan, Pengawas, Kepala sekolah, fasda dan guru-guru mitra kerjanya dianggap kurang menguasai masalah pendidikan dan akan segera di roling ke posisi yang sesuai dan akan dicarikan pengganti “Kalau memang harus mencari pengganti, saya minta percayakan kepada SDM lokal yang kompeten,” tandasnya.
Pada prinsipnya wabup mengaku sempat ingin protes dengan adanya non lokal yang dilibatkan sebagai penanggung jawab program INOVASI, namun sebagai bentuk wellcome terhadap program dirinya tidak sampai melakukan protes tersebut. “Saya minta kalau ada perekrutan baru penanggung jawab, harus dilibatkan SDM lokal agar konektiviti atau hubungan dengan pemerintah bisa lebih baik,” tuturnya. **