Taliwang, – Gempa bumi tektonik yang terjadi sekitar pukul 05.47 Wib dengan kekuatan 6,4 MMI yang terletak pada koordinat 8,4 LS dan 116,5 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 47 km arah timur laut Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada kedalaman 24 km, juga dirasakan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Untuk mengecek adanya dampak yang terjadi terhadap bencana alam tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus melakukan pendataan. “Kami sedang melakukan pendataan, jadi belum diketahui apa saja yang rusak akibat gempa tersebut, sehingga belum bisa disampaikan secara rinci,” tegas Ir Lalu Muhammad Azhar, MM selaku kepala pelaksana (Kalak) BPBD KSB pada Minggu 29/7 kemarin.
Disampaikan Lalu Azhar, hasil pendataan sementara bahwa gempa tersebut telah menyebabkan satu rumah milik Syarif, warga Tepas Sepakat mengalami kerusakan pada bagian dapur. Selain bangunan, perabotan rumah tangga ikut rusak, tetapi belum bisa dikalkulasi total kerugiannya. “Kami sudah melakukan pendataan dan belum bisa dipastikan berapa kerugian yang dialami,” lanjutnya.
Untuk mengetahui kerusakan yang terjadi, Lalu Azhar meminta kepada semua Kades agar memberikan laporan, sehingga dalam laporan yang akan dibuat BPBD bisa dicantumkan. “Hasil pendataan akan kami laporkan kepada Bupati KSB, jadi diharapkan yang mengetahui informasi dampak bencana gempa untuk bisa menghubungi kami,” harapnya.
Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Riyanto, SP MM, dalam keterangan rssmi yang diterima kabarntb.com menyatakan gempa dimaksud dirasakan getarannya di wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa pukul 05.47.39 WIB (06.47.39 WITA).
Dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter, dan mekanisme sumbernya, lanjut Agus Riyanto, maka gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores BackArcThrust).
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrustfault).
Guncangan gempa bumi ini dilaporkan telah dirasakan di daerah Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Timur, Mataram, Lombok Tengah, Sumbawa Barat dan Sumbawa Besar pada skala intensitas II SIG-BMKG (IV MMI), Denpasar, Kuta, Nusa Dua, Karangasem, Singaraja dan Gianyar II SIG-BMKG (III-IV MMI).
Sementara di Bima dan Tuban II SIG-BMKG (III MMI), Singaraja pada skala II SIG-BMKG atau III MMI dan Mataram pada skala II SIG-BMKG atau III MMI. Hingga pukul 06.25 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi 11 gempabumi susulan (aftershock) yang paling kuat M=5,7. **