Dikpora KSB akan Identifikasi Asset Sekolah Pasca Gempa

Taliwang, – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) akan melakukan identifikasi atau pendataan kembali asset sekolah pasca gempa. Hal itu dilakukan lantaran sejumlah asset sekolah kini berada diluar lingkungan sekolah, sementara asset harus tetap dipertanggung jawabkan.

Untuk memastikan asset tidak hilang, Kepala Sekolah (Kepsek) diminta untuk mengumpulkan kekayaan sekolah pada satu lokasi, meskipun kondisinya sudah tidak layak pakai. “Saya sudah minta semua Kepsek untuk memperhatikan asset sekolah. Jika memang harus dikeluarkan, maka wajib disatukan pada satu tempat agar tetap terjaga kondisi fisiknya,” kata kepala Dinas Dikpora Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Drs Tajuddin, Msi kepada media ini kemarin.

Diingatkan Tajuddin, tidak ada istilah asset hilang akibat gempa yang terjadi beberapa waktu lalu, jadi semua Kepsek tetap akan dimintai pertanggung jawaban terhadap asset sekolah masing-masing. “Meskipun asset itu rusak akibat tertimpa material lain saat gempa tetap dikumpulkan sebagai bukti. Jika memang sudah tidak bisa dipergunakan baru akan diusulkan untuk pemusnahan,” lanjutnya.

Agar tidak ada permintaan pertanggung jawaban kepada Kepsek terkait asset, Tajuddin meminta kepada semua Kepsek untuk menunjukan guru yang akan melakukan pendataan keberadaan asset, sehingga saat tim Dikpora turun untuk melakukan pendataan, asset dimaksud diketahui keberadaannya. “Dalam pekan ini akan mulai dilakukan pendataan keberadaan asset,” bebernya.

Terkait dengan informasi bahwa sejumlah asset milik sekolah sudah rusak, Tajuddin tidak membantahnya, justru meminta kepada semua pihak sekolah untuk menyampaikan permohonan penghapusan kepada tim identifikasi nantinya, namun fisik barang harus tetap ditunjukan terlebih dahulu. “Saya persilakan sekolah mengajukan penghapusan asset yang sudah rusak, tetapi harus ditunjukan bukti fisiknya, jadi jangan mengajukan permohonan tetapi bukti fisik tidak ada,” timpalnya.

Masih keterangan Tajuddin, tim Dikpora tidak akan terlalu sulit melakukan identifikasi dan pendataan asset, lantaran sebelum gempa terjadi, pihak Dikpora telah selesai melakukan pendataan seluruh asset sekolah. “Tim yang akan turun nanti hanya melakukan identifikasi dan pengecekan fisik barang sesuai data asset yang dimiliki, jadi bukan melakukan pendataan asset seperti yang pernah dilaksanakan sebelumnya,” kata mantan Camat Brang Rea itu. **