Akhirnya, Kepengurusan PGRI KSB Terbentuk

Taliwang, – Selama kurun waktu tiga tahun terakhir ini, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) atau organisasi yang mewadahi guru-guru di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tanpa memiliki kepengurusan, lantaran proses pergantian yang urung dilaksanakan meskipun pengurus PGRI Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah beberapa kali memberikan mandat untuk segera dilaksanakan pergantian pengurus.

Bertempat di Central pada Sabtu 19/1 kemarin, telah dilaksanakan konferensi kerja I sekaligus melakukan pengisian jabatan pengurus untuk periode 2019-2020. Kepengurusan baru itu hanya akan melaksanakan organisasi dalam sisa periode, lantaran pada tahun 2020 mendatang akan dilaksanakan kongres nasional yang dilanjutkan dengan pergantian pengurus pada semua jenjang hingga kabupaten/kota.

Proses dalam rangka pemilihan kepengurusan baru yang akan melanjutkan sisa periode terlihat cukup alot, namun tidak ada hambatan yang mengganggu sampai pada penetapan kepengurusan. Hasilnya, M Nasir, S.Pd, M.Pd yang kini menjabat sebagai kepala SMAN I Taliwang menjadi ketua, sementara Sudirman, S.Pd, M.Pd yang sekarang mejabat sebagai kepala SDN Lamuntet diberikan tanggung jawab sebagai sekretaris.

Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin, MM dalam sambutan saat menghadiri acara konferensi kerja I menyampaikan, kepengurusan PGRI yang akan dibentuk harus mampu memberikan dukungan kepada pemerintah KSB dalam rangka percepatan peningkatan mutu pendidikan. “Kami butuh PGRI untuk ikut memikirkan konsep dan program yang tepat dalam meningkatkan mutu pendidikan,” ucap H Pirin sapaan akrab Bupati KSB.

Disampaikan juga oleh orang nomor satu di Bumi Pariri Lema Bariri itu, keberadaan organisasi PGRI harus bisa mewadahi semua guru, termasuk dalam meningkatkan kompetensi guru itu sendiri. “Saya berharap dengan kepengurusan baru nanti bisa memperhatikan aspirasi para guru dan dapat menjadi mitra pemerintah KSB,” lanjutnya.

Sementara Sudirman, M.Pd selaku sekretaris terpilih saat dikonfirmasi media ini menegaskan, jika dalam waktu dekat akan langsung keliling untuk pembentukan PGRI ditingkat kecamatan. “Program kerja pertama yang akan dilaksanakan adalah penyegaran pengurus ditingkat kecamatan, sehingga bisa menjadi wadah bagi guru untuk menyampaikan aspirasi atau persoalan yang dihadapi,” tuturnya, sambil mengatakan bahwa waktu terbatas kepengurusan tidak akan menghambat.

H Ali Rahim selaku ketua PGRI NTB yang hadir dalam pelaksanaan konferensi kerja I menyampaikan, PGRI adalah organisasi sosial yang sangat dibutuhkan oleh semua guru, sehingga dirinya berharap kepengurusan baru bisa membuktikan bahwa memang sangat penting adanya organisasi PGRI. **