Dikpora KSB Akui Gencar Sosialisasikan STBM melalui SKB

Taliwang, – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sangat gencar melakukan sosialisasi tentang program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Mengingat SKB itu sendiri meliputi kelompok bermain anak, Taman Penitipan Anak (TPA) dan Taman Kanak-kanak formal.

Suarman SPd, MPd selaku kabid pembinaan PAUD dan pendidikan Non Formal pada Dikpora KSB menyampaikan, program yang dilaksanakan SKB untuk tahun ini berupa rehap dan pengadaan sarana penunjang serta sarana sanitasi.  Pogram dimaksud bisa menjadi bagian dalam mensukseskan program STBM. “Perbaikan sanitasi menjadi fokus kegiatan dan sarana itu sendiri akan dipergunakan anak PAUD dan masyarakat umum, sehingga terkoneksi dengan program STBM,” katanya.

Masih keterangan Suarman, selain menyampaikan tentang beberapa program yang akan dilaksanakan, pihaknya juga mengingatkan jika sekarang ini pemerintah KSB sedang giat menuntaskan program STBM. “Kami juga sampaikan kepada anak-akan tentang pilar STBM, jadi diminta agar kebiasaan mencucia tangan jangan hanya dilaksanakan waktu sekolah, tetapi juga saat berada dilingkungan rumah masing-masing,” lanjutnya.

Suarman juga mengakui bahwa konsentrasi lain yang dilaksanakan adalah program pengembangan kurikulum dan kesiswaan. Ha itu sebagai bentuk komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Kami juga akan menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM), seperti ruang kelas belajar tidak boleh menumpuk jumlah siswanya,” akunya, sambil menambahkan bahwa beberapa program yang kaitan dengan STBM sudah masuk dalam Dokumen  Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun 2019.

Tahun ini jumlah sekolah yang menerima perbaikan berupa penambahan ruang kelas yang berasal dari APBD murini berjumlah 6 Sekolah. Sementara untuk . Paket lain berupa pembanguna pagar, perbaikan taman, dan atap sekolah yang menggunakan APBD Murni berjumlah 7 sekolah. Sementara untuk perbaikan erua penambahan kelas yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) adalah 28 sekolah, artinya semua sekolah negeri menerima penambahan kelas sekaligus  pengadaan alat-alat pelajaran dan buku.

Selain Program, Suarman juga mejelaskan kerjasama mandiri antara Dikpora dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud). program kerjasama dimaksud menyangkut 4 hal, diantaranya. Pertama, program gerakan Indonesia membaca. Sasaran kegiatan ini akan melibatkan  semua stakeholder dengan sasaran kegiatan dari PAUD sampai masyarakat luas, dilakukan dengan melakuan sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) dan pelatihan-pelatihan yang nanti akan  membentuk kampung literasi. Program kedua bernama program sosialisasi penyelenggrakaan pendidikan keluarga. Program ini Sangat erat kaitannya dengan parenting.  Kegiatannya berupa Pertemauan dengan anggota yang cukup besar. Program ketiga bernama Program Bantuan Bimbingan Teknis penyelenggaraan pendidikan Bimbingan keluarga.  Program Ke empat, program yang tak kalah menarik adalah Program bantua bimbingan teknis Pendidikan Keluarga Dalam rangka penurunan Angka Stunting.  Ia mengatakan kerjasama ini tinggal menunggu pelaksanaannya saja pasalnya MOU sudah ditandatangani kedua belah pihak. **