Pemerintah KSB Menggelar Puncak BBGRM Dirangkai Apel Syukur

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), menggelar puncak Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 2019 yang dirangkai dengan upacara syukur KSB. Kegiatan pada Kamis 20/6 kemarin di Desa Seteluk Tengah diawali dengan apel pembukaan kegiatan BBGRM 2019 Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan alat kebersiahan secara simbilis dan kemudian dilanjutkan dengan bergotong royong membersihkan bantaran sungai, musholla dan tempat-tempat umum lainnya.

Bupati KSB, Dr Ir H W Musyafirin, MM pada kesempatan itu mengatakan, semangat gotong royong jangan hanya terlihat dalam kegiatan BBGRM, tetapi harus menjadi motivasi untuk terus menjaga kebersihan seluruh wilayah Bumi Pariri Lema Bariri ini. “Kegiatan BBGRM menjadi bagian dalam mensukseskan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM),” ucapnya, sambil menegaskan bahwa masyarakat dan aparatur sangat mengetahui pilar sukses STBM.

Disela kegiatan membersihkan bantaran sungai, H Pirin sapaan akrab Bupati KSB yang didampingi Wakil Bupati, Fud Sayifudin ST, Sekertaris Daerah KSB, Dandim, Kapolres dan Kadis DPMD mengatakan, kegiatan BBGRM setiap tahun tetap laksanakan, tetapi untuk tahun ini dirangkaikan dengan apel syukur, selanjutnya kegiatan ini akan dilanjutkan oleh pemerintah kecamatan, pemerintah desa masing-masing selama sebulan penuh. “Kita pusatkan kegiatan pada bantaran kali, kita mulai dengan membangun kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya, termasuk melakukan Buang Air Besar (BAB),” ungkapnya.

H Pirin mengatakan lewat program BBGRM kemudian dipadukan dengan program khusus daerah yang sudah  lama berjalan  yaitu sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) semua yang diharapakan akan terwujud.  Sementara menaggapi upaya  agar kegiatan BBGRM berupa gotong royong tidak hanya dilakukan pada hari ini saja Musyafirin mengatakan dapat dilakukan dengan melanjutkan program yang sudah ada yaitu STBM. “Program  BBGRM ini menuntut adanya gotong royong, menuntut adanya kerjasama, sementara dalam STBM sudah dicanangkan semuanya jadi kegiatan BBGRM hanya perbuatan untuk mendukung STBM,” terangnya, sambil mengingatkan bahwa dari 5 Pilar STBM, sudah tintas untuk pilar pertama.

Disampaikan bahwa dirinya sangat yakin sesuai apa yang diamanatkan dalam perda gotong royong akan terus dilaksanakan semuanya akan tercapai. Kalau STBM tidak dijalankan, maka gotong royong akan berkahir disni, itu yang  tidak diharapakan. Hari ini  tujuan kegaiaatan BBGRM tercapai sementara untuk STBM diberikan waktu sampai akhir tahun untuk bisa tuntas  semu pilar. Saya berterimaksih pada muspida, wabup, OPD,TNI-POLRI yang sudah bekerjasma bahu membahu, kepala desa, camat, babinsa dan semua pejabat serta masyarkat lauas sehingga acara ini bisa terselenggara.

Drs Mulyadi Msi selaku kepala DPMD KSB pada kesempatan itu menyampaikan, jika pemilihan Desa Seteluk Tengah sangat beralasan, dimana Desa Seteluk Tengah akan menjadi wakil KSB pada lomba Desa dan Kelurahan tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). “Dalam kegiatan ini semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlibat aktif, sehingga jumlah aparatur mencapai 2 ribu orang dan lokasi gotong royong bisa lebih bersih,” tandasnya.

Sementara Dandim 1628/KSB, Letkol CZI Eddy Oswaronto, ST yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya melibatkan dua pleton pasukan untuk pengamanan dan ikut dalam kegiatan gotong royong. “Kami akan selalu siap terlibat dalam kegiatan gotong royong, sehingga prajurit bisa meleburkan diri bersama masyarakat,” akunya.

Ferial SKM selaku kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengatakan, sampah yang dikumpulkan akan di buang ke TPS meraran. Kegiatan ini sangat penting  untuk menjaga sumber mata air, sehingga dirinya berharap kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama menggunakan bantaran sungai sebagai lokasi pembuangan sampah. “Sampah bisa menjadi penyebab berkurangnya mata air,” bebernya.

Ferial juga mengatakan masalah persoalan sampah menjadi masalah serius bagi pihaknya, sehingga terus melakukan upaya penyadaran masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya, termasuk pengolahan terhadap sampah itu sendiri. **