Sumbawa Besar, – Pemerintah Kelurahan Pekat Kecamatan Sumbawa, didampingi Babinsa dan Bhabinkamtibmas, mengunjungi kampung Surya Bakti atau lebih dikenal dengan nama Kampung Cemes, kunjungan kali ini dalam rangka sosialisasi Bersama Tiga Pilar.
Hendun S.Sos selaku Lurah Pekat dikesempatan itu mengatakan, biasanya permukiman kumuh identik dengan sejumlah hunian yang rapat, lingkungan yang kotor, amburadul, dan bau. Tidak hanya jelek dipandang, permukiman kumuh membuat keamanan dan kesehatan warganya juga rentan terhadap penyakit. “Kumuh itu sebenarnya tidak pernah ada definisi yang jelas. Tetapi yang saya tangkap, kesan negatif bisa diatasi dengan sirkulasi udara dan cahaya alami yang baik,” tandasnya.
Lebih Lanjut Hendun mengakui bahwa terdapat kandang kuda disini dan sangat kotor serta kumuh,lingkungan akan jauh dari kesan negative dan kumuh jika tersedia ruang-ruang interaksi sosial serta dekat dengan sumber mata pencarian warga. Hal ini, termasuk kemungkinan keluarga tersebut bisa punya warung di bagian depan rumah masing-masing. Salah satu contoh desain lingkungan yang telah dibangun melalui Program KOTAKU di Kelurahan Brang bara yaitu Taman Sahabat, dulu sebelum di bangun oleh KOTAKU termasuk daerah yang jauh dari kesan rapih dan bersih.
Disampaikan juga bahwa kunjungan itu dalam rangka mensosialisasikan kepada masyarakat, agar kampung ini nantinya bisa menjadi kampung KB atau “Kampung Bersih,” ketika kata bersih dan sehat ini sudah tidak lagi menjadi kepedulian masyarakat, maka kami selaku pemerintah kelurahan akan berkoordinasi dengan pihak Polisi Pamong Praja (Pol PP) Sumbawa untuk minta ditertibkan. “Seperti yang sudah kita ketahui Bersama Program ini dibuat untuk mendukung 100 persen universal air minum, O persen pemukiman kumuh dan 100 persen satinasi layak” ujar Joni Joh ari, ST bagian Teknik Program KOTAKU Sumbawa. **