DLH KSB : Masyarakat Masih Asumsi TPA Adalah Tempat Pembuangan Sampah

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) msih terus berupaya untuk merubah persepsi dan asumsi masyarakat, jika TPA Batu Putih adalah tempat pemrosesan sampah bukan tempat pembuangan sampah.

“Masyarakat kita secara umum masih berpikir bahwa kepanjangan TPA adalah Tempat Pembuangan Akhir sampah, padahal sesuai regulasinya TPA adalah Tempat Pemrosesan Akhir Sampah,” ucap Deddy Damhudi M Khatim, ST, M.Si selaku sekretaris DLH KSB saat ditemui media ini dalam ruang kerjanya, Kamis 2/6 kemarin.

Lantaran masih berasumsi sebagai tempat pembuangan akhir, maka sampah yang diproduksi rumah tangga baik yang organik maupun unorganik dimasukan dalam bak sampah untuk diangkut petugas sampah. “Persepsi masyarakat tentang TPA harus segera dirubah, termasuk mengajak masyarakat itu sendiri untuk mau mengolah sendiri sampah yang dihasilkan,” lanjutnya.

Masih keterangan Deddy sapaan akrabnya, salah satu upaya yang sudah dilakukan DLH KSB untuk mengarahkan tanggung jawab sebenarnya TPA Batu Putih dengan tidak memberikan tanggung jawab sebagai pengangkut sampah yang diproduksi rumah tangga. “Sekarang ini UPTD TPA persampahan tidak lagi bertuagas untuk mengangkut sampah, tetapi diberikan bertanggung jawab untuk melakukan pemrosesan terhadap sampah yang sudah ada di TPA,” tegasnya.

Untuk memastikan TPA Batu Putih dapat melaksanakan tanggung jawab untuk melakukan pemroses sampah, pihak DLH KSB sudah berupaya melakukan pendekatan dengan berbagai pihak sebagai suporting, termasuk mendapatkan anggaran untuk pengadaan alat berat sebagai penunjang. “Memang DLH tidak diberikan kewenangan untuk mengusulkan anggaran pengadaan alat berat, tetapi melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tekhnis telah disampaikan kebutuhan fasilitas dimaksud,” akunya.

Langkah lain yang dilakukan DLH KSB dengan mempersiapkan lahan atau lokasi baru untuk dijadikan TPA khusus wilayah Kecamatan Seteluk dan Kecamatan Poto Tano. “Kami sudah memiliki lahan untuk dijadikan TPA, meskipun luasannya masih sangat kurang, tetapi bisa ditambah secara bertahap,” tuturnya.

Terakhir Deddy juga mengingatkan, dalam upaya mengembalikan tupoksi TPA pihak DLH KSB telah melaksanakan program Siswa Peduli Sampah Menuju Sekolah Nihil Sampah (Si Lisa Manis) dan Lubang Daur Ulang Sampah (Bang Daus), dimana mendidik siswa untuk mengetahui cara mengelola dan memanfaatkan sampah. **