Harus Waspada, BPBD KSB Ingatkan Ancaman Bencana Hidrometeorologi

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengingatkan seluruh masyarakat untuk tetap waspada, mengingat saat ini ada ancaman terjadinya bencana hidrometeorologi. Hal itu sesuai dengan keterangan yang disampaikan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Abdul Hamid S.Pd selaku Kepala Pelaksana (kalak) BPBD KSB yang dikonfirmasi menyampaikan, pada periode musim hujan yang masih berlangsung saat ini, masyarakat diharapkan dapat terus waspada akan adanya bencana hidrometeorologis, karena berbagai bencana itu sendiri dapat terjadi secara tiba – tiba dan bersifat lokal seperti hujan lebat, angin kencang, tanah longsor dan banjir. “Bencana hidrometeorologi dimaksud mulai dari badai siklon tropis, badai petir, badai es, tornado, curah hujan ekstrem, banjir, longsor, angin kencang, puting beliung, embun, termasuk suhu dingin,” ungkapnya.

Lanjut Abdul Hamid sapaan akrabnya, peringatan untuk waspadai berbagai bencana dimaksud, lantaran dari prakiraan BMKG bahwa pada dasarian Februari 2023, masih terdapat peluang curah hujan  dengan intensitas di atas 20–50 mm/dasarian yang terjadi merata di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan probabilitas sekitar 70 persen, bahkan pada sebagian wilayah NTB ada potensi curah hujan dengan intensitas  100-150  mm/dasarian dengan probabilitas di atas 70 persen.

Lantaran potensi terjadinya bencana hidrometeorologi masih cukup tinggi, Abdul Hamid meminta masyarakat untuk menghindari berada dekat pohon besar, karena dalam beberapa hari terakhir hujan lebat diserta angin kencang menjadi potensi tumbang pohon tersebut. “Sebagai bentuk waspada, jangan berada dekat pohon besar kalau sedang terjadi hujan, termasuk memarkir kendaraan harus hindari pohon besar,” lanjutnya.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD memastikan diri tentang kesiapan personil beserta peralatan dan logistik untuk bantuan pada korban bencana. “Personil sangat siap mengambil langkah untuk membantu daerah yang menjadi korban bencana, beserta peralatan yang dimiliki masih sangat layak untuk dipergunakan, meskipun ada beberapa yang butuh perbaikan,” akunya. Sebagai informasi untuk update kondisi dinamika atmosfer terakhir menunjukkan Indeks ENSO berada pada kondisi La Nina Lemah (indeks ENSO : -0.65). BMKG memprakirakan La Nina masih akan berlangsung dan berangsur menuju kondisi Netral pada periode Februari hingga Maret 2023. Rata-rata anomali Suhu Muka Laut (SST) sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori Netral (-0.25 hingga +0.25°C) dan diprakirakan tetap netral menuju hangat hingga Mei dan semakin melemah pada Juni 2023. **