Pelatihan Tenun, Pemdes Mantar Gandeng PT. AMNT dan DiTenun

Poto Tano, – Pemerintah Desa Mantar kecamatan Poto Tano yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), berhasil menggandeng PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) untuk membantu dan memberikan dukungan pelaksanaan pelatihan tenun.

“Sampai sekarang ini, masih dilaksanakan pelatihan tenun khusus untuk anak muda Desa Mantar, termasuk mendapatkan pendampingan secara langsung dari komunitas tenun indonesia yang tergabung pada Digital Tenun Nusantara (DiTenun),” kata Asmono selaku Kepala Desa (Kades) Mantar saat dikonfirmasi media ini melalui selularnya.

Asmono mengakui bahwa program pemerintah Desa terkait pengembangan tenun sudah beberapa tahun terakhir, namun belum dapat maksimal hasilnya, lantaran keterbatasan anggaran yang dimiliki. “Pelatihan tenun untuk pemula yang dilaksanakan sekarang sangat penting, karena para ahli yang melakukan pendampingan langsung memberikan praktek dalam penggunaan alat tenun,” lanjutnya.

Lanjut Asmono, pelatihan yang dilaksanakan juga berfokus pada pemberian keterampilan dasar dalam membuat tenun, serta teknik-teknik yang diperlukan untuk menciptakan karya yang berkualitas. “DiTenun yang memberikan pendampingan saat ini akan membantu sampai produksi dengan kualitas terbaik,” akunya.

Masih keterangan Asmono, dari pemaparan yang disampaikan para pihak yang melakukan pendampingan, jika hasil tenun dari peserta yang mengikuti pelatihan akan dipamerkan sebagai bentuk promosi. “Promosi dan pameran atas produk menjadi tanggung jawab DiTenun, bahkan dijanjikan pasar penjualan,” tandasnya.

Pelatihan dan peningkatan kemampuan tenun masyarakat termasuk dalam program prioritas Desa Mantar, sehingga fasilitas yang dibutuhkan dipersiapkan. “Sudah ada alat tenun modern yang dimiliki, bahkan alat itu yang dijadikan media pembelajaran dari semua peserta,” terangnya sambil menegaskan bahwa pada tahun sebelumnya, pemerintah Desa Mantar telah mengalokasikan anggaran untuk pembelian benang tenun.

Dikesempatan itu Asmono mengingatkan, meskipun telah memiliki alat tenun modern, namun alat tenun tradisional tetap difungsikan oleh ibu-ibu selaku penenun. **