Agen PDPGR Kartu Bariri UMKM Ikut Bintek Peningkatan Kapasitas

Taliwang, – Semua agen Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) telah mendapatkan Bimbimbingan Tekhnis (Bintek) untuk peningkatan kapasitas, terutama yang berkaitan dengan program kartu Bariri. Kegiatan itu dilaksanakan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag).

Agar para agen lebih mendalami program Bariri UMKM, maka Diskoperindag Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tidak melaksanakan bintek untuk peningkatan kapasitas serta bagi seluruh agen, tetapi dilakukan secara bertahap dan terbagi 3 zona, yaitu zona satu untuk kecamatan Jereweh, Maluk dan Sekongkang, lalu zona dua Kecamatan Poto Tano dengan Kecamatan Seteluk, serta zona tiga kecamatan Taliwang, Brang Rea dan Brang Ene.

Untuk zona satu, pelaksanaan bintek yang merupakan bagian tidak terpisah dalam evaluasi penerapan program Bariri UMKM dipusatkan di Aula kantor Camat Maluk pada 5 Desember lalu, sementara untuk zona dua dipusatkan di aula kantor Camat Seteluk pada 12 Desember pekan kemarin dan zona tiga dipusatkan di Centrak Forum Yasinan pada Sabtu pagi 16/12 kemarin.

“Kami sangat bersyukur semua agen dapat ikut kegiatan yang kami laksanakan, sehingga bisa dipastikan bahwa para agen akan lebih paham dalam mengawal penerapan program Bariri UMKM untuk tahun 2018 mendatang,” tegas Firmansyah SIp, selaku kabid Koperasi pada Diskoperindag KSB yang didampingi Apriadi SE, kasi UMKM.

Disampaikan Firman sapaan akrabnya, sejumlah masalah yang dihadapi selama proses pelaksanaan program Bariri UMKM dibahas tuntas dalam semua pertemuan tersebut, bahkan para agen memberikan solusi penanganannya. “Saya menilai sudah ada satu kesepamahan antara kami sebagai penanggung jawab program dengan para agen selaku eksekutor atau pelaksanaan lapangan. Hal itu yang meyakini dirinya bahwa realiasi program serupa akan lebih lancar nantinya,” lanjutnya.

Ditambahkan Boi sapaan akrab Apriadi, meskipun sosialisasi sudah rampung dilaksanakan, namun pihak Diskoperindag tetap akan membuka kesempatan bagi masyarakat dan para agen untuk bertanya langsung tentang apapun yang berkaitan dengan program tersebut. “Kami memang sudah cukup sering membangun komunikasi, namun dengan pada beberapa kesempatan terus diminta kepada para agen, agar tidak bosan-bosan untuk bertanya tentang kendala yang dihadapi selama ini, agar ada solusi sebelum program kembali dikucurkan,” timpalnya. **