Petani Rumput Laut Belum Siap Lakukan Peremajaan Bibit

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut), telah mempersiapkan anggaran untuk pengadaan bibit rumput laut sebanyak 28 ton, tetapi program itu belum bisa dilaksanakan lantaran petani rumput laut belum siap menerima bantuan tersebut sebagai upaya peremajaan bibit.

Farhan SP selaku kabid Perikanan budidaya pada Diskanlut KSB yang dikonfirmasi media ini mengatakan, pengadaan bibit akan dilaksanakan setelah mendapat pernyataan kesiapan dari para petani untuk menerimanya, karena bibit yang akan dibagikan itu harus langsung dimanfaatkan (ditanam, red). “Pada prinsipnya kami dari dinas sudah siap untuk proses pengadaan, namun harus ada kesiapan petani penerima bantuan untuk menerimanya,” ucapnya.

Disampaikan Farhan, beberapa waktu lalu telah dilaksanakan pertemuan antara pihak Dinas dengan perwakilan petani dan menghadirkan penyuluh. Kegiatan itu bukan hanya untuk menyampaikan tentang adanya proses pengadaan bibit, tetapi juga meminta kesiapan petani untuk menerima bantuan. “Dalam pertemuan itu petani belum siap untuk menerima bibit bantuannya tersebut atau meminta dilakukan pengunduran waktu,” lanjutnya.

Ada beberapa alasan petani meminta pengunduran waktu pembagian bibit, diantaranya, bibit yang dimiliki petani sudah ditanam, terus kondisi cuaca sekarang tidak mendukung untuk melakukan peremajaan bibit. “Para petani mengusulkan agar pembagian bibit dilaksanakan pada triwulan keempat atau menjelang akhir tahun 2018 mendatang, sehingga awal tahun bisa produksi lebih baik karena menggunakan bibit baru,” ungkapnya.

Diakui Farhan bahwa alasan yang disampaikan petani sangat logis dan sesuai pengalaman selama ini, dimana pada awal tahun kondisi cuaca sangat mendukung, jadi kalau yang ditanam adalah bibit baru maka hasil produksi akan meningkat. “Kami juga tidak bisa memaksa petani untuk segera menerima bibit, karena semangat besar menyiapkan anggaran peremajaan bibit untuk meningkatkan produksi rumput laut,” katanya.

Menyinggung soal indikasi bahwa perairan telah tercemar, Farhan tidak ingin komentar terlalu jauh lantaran untuk pembuktian bukan menjadi kewenangannya. “Kalau produksi sempat menurun saya tidak membantahnya, tetapi hal itu tidak bisa serta merta langsung memperkuat indikasi terjadinya pencemaran disekitar perairan KSB, mengingat produksi rumput laut terkadang turun atau tergantung cuaca serta bibit yang ditanam,” ucapnya. **