Distanbunak Tergetkan Perluasan Areal Tanam Kelapa dan Kopi

Taliwang, – Areal tanam kelapa dalam atau kelapa lokal beserta kopi robusta di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tahun 2019 akan diperluas. Untuk merealisasikannya, Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunak) mengajukan proposal elektronik pada pihak Kementerian, sehingga program tersebut tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Amiruddin, SPt, Msi selaku kabid Perkebunan pada Distanbunak KSB kepada media ini menuturkan, jika proposal elektronik tersebut telah disampaikan, jadi pihaknya tinggal menindaklanjuti dengan mendatangi pihak Kementerian. “Proposal sudah disampaikan, jadi harus dikawal serius agar bisa terealisasi,” tandasnya.

Dibeberkan Amiruddin, dalam proposal itu sendiri diusulkan untuk perluasan areal tanam kelapa lokal seluasa 750 hektar dan 350 hektar dalam bentuk peremajaan atau mengganti yang sudah tidak produktif. Sementara untuk kopi robusta direncanakan seluas 500 hektar dengan rencana lokasi, Rarak Ronges kecamatan Brang Rea dan Desa Mataiyang kecamatan Brang Ene. “Kalau peremajaan dan perluasan kelapa menyebar diseluruh Bumi Pariri Lema Bariri,” terangnya.

Disampaikan juga, jika Distanbunak memiliki ambisi besar untuk merealisasikan program tersebut, sehingga Amiruddin mengaku bahwa dirinya akan mengawal serius. “Dalam waktu dekat saya akan ke Jakarta untuk tugas dinas. Kesempatan itu akan dimanfaatkan mendatangi pihak Kementerian, sehingga bisa mendapatkan kepastian awal, meskipun dalam bentuk komitmen dari pihak Kementerian,” akunya.

Dikesempatan itu disampaikan juga alasan perluasan areal tanam kopi robusta. Menurutnya, pemerintah KSB akan membangun rumah kopi atau kedai khusus kopi produksi lokal KSB, sehingga tamu atau wisatawan yang berkunjung dapat menikmati secara langsung. “Sebenarnya kopi Rarak sudah terkenal, tetapi tempat khusus yang melayani untuk minum kopi itu sendiri belum ada, jadi akan diawali dengan peningkatan produksi kopi,” tuturnya.

Program lain yang akan dilaksanakan adalah penambahan jumlah kelapa kopyor, dimana saat ini baru ada 25 pohon kelapa kopyor kultur jaringan yang ditanam di Balai Benih Induk dan ada 100 kelapa kopyor biasa. Kelapa jenis khusus itu sendiri juga ditanam di kecamatan Maluk dan Sekongkang sebanyak 100 pohon, dimana untuk pengadaan bibit tersebut menggunakan APBD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2016 lalu. **