Pansel KSB Wajibkan Peserta Seleksi CPNS Absen Sidik Jari

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) mewajibkan peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk melakukan absen sidik jari sebelum masuk ruangan seleksi. Langkah itu untuk mengantisipasi adanya kecurangan dengan sistem percaloan.

 

Untuk memastikan peserta yang masuk ruangan bukan “calo” atau yang sengaja mewakili peserta seleksi CPNS, maka pengambilan kartu peserta ujian diambil langsung oleh yang bersangkutan, “Saat pengambilan nomor ujian kami langsung mengambil data atau melakukan perekaman sidik jari, karena data itu yang akan dipergunakan saat pelaksanaan ujian nanti,” tegas Mars Anugerainsyah, Msi selaku juru bicara Pansel.

 

Masih keterangan Mars sapaan akrabnya, penerapan absen sidik jari itu sendiri bukan mempersulit proses atau tahapan pelaksanaan seleksi, tetapi lebih pada keinginan pemerintah KSB untuk melaksanakan seleksi secara benar, jujur, bersih dan tanpa ada indikasi kecurangan apapun. “Yang pasti strategi penerapan absensi sidik jari bisa menghindari adanya percaloan dan perjokian,” lanjutnya.

 

Lantaran adanya kewajiban untuk absen sidik jari, pihak Pansel harus menolak beberapa orang yang hendak mengambil kartu ujian mewakili orang lain. “Memang ada beberapa orang mengaku bahwa ingin mewakili rekannya untuk mengambil kartu ujian, lantaran yang bersangkutan sedang berada diluar daerah, namun pihak pansel terpaksa menolak karena harus dilakukan perekaman data sidik jari,” bebernya.

 

Diakui Mars, bisa saja pihak pansel menyerahkan kartu ujian yang diminta oleh yang mewakili, tetapi tidak diberikan jaminan bahwa saat hari pelaksanaan seleksi nanti bisa masuk dalam ruang ujian. “Sebelum masuk akan diabsen menggunakan absensi sidik jari, jadi kalau tidak terbaca oleh sistem maka yang bersangkutan akan ditolak masuk ruangan, jadi rugi sendiri peserta tersebut,” terangnya, meskipun saat itu dapat menunjukan bukti fisik yaitu kartu ujian.

 

Dikesempatan itu Mars juga mengingatkan kepada semua calon peserta seleksi CPNS, agar tidak pernah mempercayai siapapun dalam seleksi nanti apalagi sampai memberikan jaminan dapat meloloskannya. “Proses seleksi sistem online dan bisa diketahui langsung hasilnya, jadi jangan pernah mempercayai siapapun yang mengaku bisa membantu, apalagi sampai meminta sejumlah uang sebagai konpensasinya,” katanya.

 

Diakhir keterangannya Mars mengaku bahwa sampai saat ini belum ada keputusan pasti waktu pelaksanaan seleksi CPNS, bahwa pihak panitia masih menunggu dari pemerintah pusat selaku penanggung jawab. **