DPK KSB Ajak Pelajar Jadi Relawan Pemadam Kebakaran

Taliwang, – Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) akan mengajak pelajar untuk menjadi relawan pemadam kebakaran. Caranya, memberikan pengetahuan tentang penanganan jika terjadi kebakaran dalam lingkungan sekolah maupun di rumah masiing-masing, selain itu juga untuk mengingatkan agar cepat menghubungan petugas jika mengetahui ada terjadi kebakaran.

“DPK KSB telah mempercayakan agen Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR) untuk menjadi koordinator relawan pada masing-masing Desa, tetapi ingin juga mengajak pelajar agar menjadi bagian dari relawan, atau setidaknya siswa itu sendiri mengetahui cara tepat menangani kebakaran yang belum meluas serta diharapkan dapat langsung menghubungi petugas pemadam,” kata Kusmayadi, ST, SKM, MM, Mars selaku kepala DPK KSB, saat ditemui media ini dalam ruang kerjanya.

Disampaikan Dadi sapaan akrabnya, keberadaan relawan bukan menjadi petugas yang akan membantu memadamkan api saat adanya bencana tersebut, tetapi perannya untuk memberikan laporan cepat kepada petugas dan bisa menjadi pemamdu akses menuju lokasi. “Petugas sering terlambat sampai dilokasi lantaran tidak mengetahui betul lokasi dan akses menuju tempat kebakaran, jadi keberadaan relawan diharapkan dapat memandu untuk percepatan sampai ditempat kebakaran,” lanjutnya.

Selain memandu akses menuju tempat kebakaran, relawan diharapkan dapat mengajak masyarakat sekitar lokasi untuk mengosongkan areal sekitar dari berbagai kenndaraan, sehingga mobil milik pemadam kebakaran tidak terhambat. “Penanganan cepat saat terjadi kebakaran menjadi semangat besar tim pemadam kebakaran, tetapi harus juga mendapat dukungan masyarakat,” akunya.

Dalam rangka mengajak pelajar menjadi relawan, Dadi mengaku pada pada pekan ini pihaknya akan mendatangi sekolah di Kecamatan Brang Rea. Tim akan memperagakan cara penanganan api yang belum membesar, baik yang disebabkan kompor gas maupun kompor minyak. “Para pelajar akan melihat langsung cara tim pemadam kebakaran memadamkan api, jadi bukan sekedar edukasi tetapi juga diharapkan dapat menyampaikan kepada orang tua masing-masing,” tandasnya.

Pembelajaran cara memadamkan api memang bukan hanya diperuntukan bagi pelajar, tetapi juga kepada masyarakat umum, termasuk akan disosialisasikan tentang tugas dan tanggung jawab pemadam kebakaran. “Sosialisasi tentang tugas tim pemadam kebakaran menjadi hal penting, sehingga masyarakat tidak salah persepsi dan selalu menyalahi tim pemadamm saat terjadi keterlambatan sampai dilokasi,” katanya, sambil mengatakan bahwa rangkai kegiatan merupakan bagian dari perayaan 100 tahun pemadam kebakaran.

Sosialisasi tentang pemadam kebakaran bukan hanya dilaksanakan dalam lingkungan sekolah, tetapi akan disampaikan juga pada kesempatan Jum’at, sehingga jamaah yang hadir bisa mendapatkan pengetahuan juga tentang pemadam kebakaran. **