BPBD Akui KSB Masih Tangggap Darurat Kekeringan

Taliwang, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengakui bahwa masa tanggap darurat kekeringan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) diperpanjang, lantaran sampai batas waktu keputusan Bupati curah hujan belum juga ada, bahkan masih ada wilayah yang kesulitan mendapatkan air bersih.

“Keputusan Bupati KSB tentang tanggap darurat terhitung pekan pertama Agustus lalu dan berlaku selama 14 hari, tetapi sampai sekarang belum juga ada tanda adanya hujan, sehingga keputusan tanggap darurat diperpanjang sampai 14 September mendatang,” kata Ir Lalu Muhammad Azhar, MM selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB.

Lantaran ada keputusan perpanjangan masa tanggap darurat, maka BPBD terus melakukan pendistribusian air pada 13 desa terdampak kekeringan. “Kita tetap mendistribusikan 6 ribu liter air bersih setiap hari. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat itu pihak BPBD menggandeng pihak ketiga,” lanjutnya.

Dikesempatan itu Lalu Azhar mengakui bahwa pihaknya sangat kesulitan untuk melakukan percepatan pendistribusian air bersih ke lokasi, lantaran Armada yang dipergunakan berkapastitas 3 ribu liter. “Saya berharap masyarakat bersabar untuk menunggu pendistribusian air,” tuturnya, sambil menambahkan bahwa dalam menanggulangi masalah kekeringan, BPBD KSB mendapatkan bantuan juga dari Polres KSB.

Sebagai informasi yang perlu diketahui, ada 13 Desa yang harus mendapatkan pelayanan atau pendistribusian air bersih, sehingga pihaknya menerapkan kebijakan bahwa dalam satu hari harus melakukan pendistribusian pada satu desa. “Kami harus maksimalkan pendistribusian air dalam satu desa. Jika masih ada waktu baru melakukan pendistribusian pada Desa lainnya,” ungkapnya.

Masih keterangan Lalu Azhar, lantaran kekeringan menjadi bencana tahunan pada beberapa Desa tersebut, maka pihaknya berencana mengusulkan anggaran untuk pembangunan tandon dilokasi strategis desa, sehingga pendistribusian bisa lebih cepat. “Untuk kegiatan sekarang juga dibutuhkan tandon atau tempat penampungan sementara, sehingga warga bisa lebih cepat mendapatkan air bersih sesuai kebutuhan,” katanya.

Sebagai informasi bahwa lokasi terdampak tersebar pada tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Taliwang, Kecamatan Seteluk dan Kecamatan Poto Tano. Lokasi terdampak kekeringan di Kecamatan Poto Tano ada 6 Desa yaitu 6 Desa Senayan, Desa Tambak sari, Desa Poto Tano, Desa Kiantar dan Desa Tua Nanga. Sementara di Kecamatan ada 4 Desa yaitu Desa Meraran, Desa Kelanir, Desa Lamusung, dan Air Suning dan di kecamatan Taliwang ada 3 desa yang terdampak. **