Taliwang, – Era revolusi industri 4.0 menghasilkan banyak tantangan sekaligus kesempatan dalam dunia kerja, di mana hampir seluruh industri mengoptimalkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, potensi ekonomi dari sektor digital di Indonesia mencapai US$133 miliar atau sekitar Rp. 1.973 triliun. Peluang inilah yang dapat dimanfaatkan oleh generasi muda di seluruh tanah air, untuk mengembangkan karir atau usaha di bidang tekonologi digital.
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah wilayah yang memiliki potensi tinggi untuk mengembangkan perekonomian di era revolusi industri 4.0. Pasalnya, hampir separuh dari 2,4 juta angkatan kerja di NTB merupakan generasi milenial yang sangat adaptif terhadap perkembangan teknologi. Karenanya, kompetensi dan keterampilan generasi muda dalam teknologi digital harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan daya saing angkatan kerja muda di Provinsi NTB.
Seiring dengan semangat untuk mendorong generasi muda agar siap menghadapi era revolusi industri 4.0, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (“Amman Mineral”) memberikan beasiswa bagi pemudi dan pemuda di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat untuk mengikuti pelatihan coding atau bahasa pemrograman komputer untuk dapat menggunakan teknologi digital. Inisiatif tersebut merupakan bentuk komitmen Amman Mineral, sebagai perusahaan tambang terbesar di NTB, untuk membantu pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi agar lebih mandiri dan tangguh.
“Program beasiswa pelatihan coding ini merupakan kesempatan emas bagi anak-anak muda di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat untuk belajar dari para ahli, dan untuk membuka kesempatan berkarir di bidang teknologi informasi,” ujar Head of Social Impact Amman Mineral, Yudha Jayadikarta.
Pelatihan yang difasilitasi oleh Glints Academy ini akan dilakukan intensif selama 16 minggu mulai dari tanggal 9 November 2020 secara daring. Pasca pandemi, pelatihan direncanakan untuk dilakukan di pusat pelatihan Glints Academy di Batam. Sebelum mengikuti pelatihan ini, para peserta menjalani program foundation selama 4 minggu untuk memetakan kemampuan dasar mengenai coding, Bahasa Inggris dan kemampuan dasar lainnya yang dibutuhkan untuk dapat menguasai teknik pemrograman komputer yang lebih kompleks seperti frontend web, backend web dan reactive native.
Sebagian besar dari peserta merupakan orang pertama yang berkesempatan belajar IT (TeknologiInformasi) di keluarga dan lingkungan terdekatnya. Mereka berharap dapat menjadi contoh bagi orang-orang terdekat untuk membawa perubahan dan memajukan kampung halaman mereka dengan kemampuan teknologi digital yang akan mereka peroleh. Salah satunya adalah Eka Diah Cahyani, mahasiswi asal Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, yang baru saja menyelesaikan program studi Statistika di
Institut Pertanian Bogor (IPB). Eka bercita-cita untuk mejadi ahli di bidang pengembangan IT dan pelatihan ini membuka jalan baginya. “Wadah yang disediakan oleh Amman Mineral ini akan saya manfaatkan betul untuk belajar agar saya bisa bekerja di perusahaan start up. Saya ingin menunjukkan bahwa ada banyak alternatif (karir) jika kita sudah punya skill teknologi digital,” ujarnya.
Eka Diah percaya bahwa anak-anak muda harus melek teknologi agar dapat mengikuti perkembangan jaman dan memiliki daya saing. Upaya untuk menjadi mahir tentu bukan perkara mudah. Dibutuhkan keseriusan dan determinasi agar tantangan yang dihadapi di era revolusi industri 4.0 ini bisa diubah menjadi peluang. **