Diskominfo KSB Akui Sejumlah Wilayah Masih “Blank Out” Sinyal Selular

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) membenarkan, jika sejumlah wilayah masih terdapat lemah sinyal selular (Blank Out), termasuk pada beberapa kawasan destinasi pariwisata yang saat ini menjadi daerah kunjungan masyarakat.

“Kami memastikan seluruh wilayah sudah bebas “Blank Spot” atau kawasan tanpa sinyal selular, tetapi kalau yang “Blank Out” memang masih ada. Persoalan itu yang sedang diperjuangkan pada masing-masing provider,” ucap Drs Burhanuddin, MM selaku kepala Diskominfo KSB saat ditemui media ini dalam ruang kerjanya, Kamis 2/6 kemarin.

Terkait dengan upaya dimaksud, Bur sapaan akrabnya mengaku pernah bertemu dengan pihak provider untuk menyampaikan keluhan tersebut, termasuk dengan Diskominfo provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). “Memang sudah ada komitmen pihak provider untuk menambah kekuatan sinyal, namun belum diberikan kepastian waktu realisasinya, lantaran masih melaksanakan pembangunan jaringan pada beberapa daerah lain di Indonesia,” terangnya.

Masih keterangan Bur, adanya “Blank Out” pada sejumlah wilayah lebih disebabkan topografi Bumi Pariri Lema Bariri atau pada kawasan yang memiliki gunung cukup tinggi, sehingga membuat sinyal lemah untuk sampai dilokasi tersebut. “Salah satu opsi dengan meminta para provider untuk menambah kekuatan sinyal, baik dengan cara membangun menara atau tekhnik lain agar persoalan “Blank Out” bisa segera teratasi,” lanjutnya.

Dikesempatan itu Bur mencontohkan sebagian wilayah di sekitaran pantai Jelenga kecamatan Jereweh, dimana pada pesisir pantai yang terdapat bukit mengalami sinyal lemah, sementara pada areal terbuka justru sinyal sangat bagus, mengingat dilokasi itu sendiri masih sedikit pengguna. “Secara keseluruhan wilayah pantai Jelenga cukup bagus sinyal, kecuali pada sisi yang berdekatan dengan bukit masih lemah sinyal,” ungkapnya.

Masalah “Blank Out” pada daerah lintasan Danau Lebo Taliwang diakui Bur sudah teratasi, dimana pihak provider telah menambah kekuatan sinyal. Hal itu yang menjadi contoh bahwa persoalan saat ini bukan “Blank Spot” tetapi lebih pada penguatan sinyal. “Semoga dalam waktu tidak terlalu lama wilayah yang mengalami “Blank Out” dapat teratasi,” harapnya. **