Intensitas Hujan, BPBD KSB akan Gelar Pasukan Penanganan Bencana

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan melaksanakan gelar pasukan. Kegiatan yang direncanakan pada 31 Oktober mendatang itu sebagai bentuk kesiapan menghadapi bencana disaat intesitas hujan yang cukup tinggi.

“Kami sedang mempersiapkan pasukan beserta peralatan yang dibutuhkan dalam pencegahan dan penanganan bencana. Untuk memastikan kesiapan seluruhnya, maka akan dilaksanakan gelar pasukan,” kata Abdul Hamid S.Pd selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB saat dikonfirmasi media ini melalui selularnya, kemarin.

Masih keterangan Abdul Hamid, pelaksanaan gelar pasukan itu juga sebagai bentuk ajakan kepada para pihak, agar mempersiapkan segala kebutuhan dalam rangka penanganan dan penyelamatan saat terjadinya bencana. “Penanganan bencana bukan hanya tugas dan tanggung jawab BPBD, tetapi ada yang menjadi kewenangan pihaknya. Jadi pelaksanaan gelar pasukan sebagai peringatan bersama untuk siap-siap,” tandasnya.

Selain gelar pasukan, BPBD KSB sekarang cukup intens menyampaikan himbauan serta peringatan kepada masyarakat, agar selalu waspada dengan berbagai bencana. Untuk saat ini yang sangat rawan adalah banjir dan tanah longsor. “Intensitas hujan sekarang ini sangat tinggi, jadi cukup berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor, termasuk pohon tumbang,” ungkapnya.

Lanjut Hamid sapaan akrabnya, pentingnya memberikan peringatan terhadap bencana sebagai upaya pencegahan antisipasi adanya korban jiwa. “Memang saat ini potensi banjir sudah bisa tertangani dengan adanya bendungan bintang bano, tetapi ada beberapa titik lokasi masih cukup rawan terjadi banjir akibat air kiriman dari gunung, termasuk warga yang membangun rumah pada bantaran sungai,” urainya.

Hamid juga membeberkan potensi terjadinya tanah longsor pada beberapa lokasi yang ada pemukiman warga, dimana lokasi dimaksud akibat adanya pengerugan atau pengambil tanah urugan. “Tanah longsor sering terjadi pada areal yang ada aktifitas penggalian, jadi pemukiman yang ada aktifitas dimaksud untuk waspada sebagai antisipasi adanya korban jiwa atas bencana tersebut,” bebernya. Diakhir keterangannya Hamid meminta kepada seluruh masyarakat untuk pro aktif menyampaikan laporan atau informasi, jika mengetahui ada potensi bencana yang akan terjadi, supaya pemerintah dapat mengambil langkah sebagai bentuk pencegahan. **