Diskan KSB Dorong Petani Rumput Laut Terus Maksimalkan Produksi

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Perikanan (Diskan) bukan hanya mengajak petani rumput laut untuk resiliensi atau tetap bertahan dalam keadaan sulit serta berusaha untuk belajar dan beradaptasi pada keadaan untuk bisa bangkit menjadi manusia yang lebih kuat, gigih, tangguh dan kreatif, tetapi juga mendorong agar memaksimalkan produksi.

“Petani rumput laut KSB sudah membuktikan resiliensi diri saat terjadi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), sehingga saat keadaaan mulai membaik, maka permintaan terhadap rumput laut terus meningkat, sehingga harga jual sampai saat ini sangat menjanjikan, sehingga kami terus mendorong untuk memaksimalkan produksi,” kata Ahlul Afwan S.Pi selaku kabid Perikanan Budidaya pada Diskan KSB.

Dalam rangka mendorong petani untuk memaksimalkan produksi, Afwan sapaan akrabnya mengaku akan lebih melakukan sosialisasi sekaligus ajakan, agar petani memahami cara merawat rumput laut dengan benar, karena proses itu sendiri sangat menentukan hasil produksi. “Harus ada keluangan waktu dalam melakukan perawatan terhadap rumput laut yang ditanam, agar hasil produksi lebih maksimal,” lanjutnya.

Dikesempatan itu Afwan memberikan tips perawatan rumput laut untuk mendapatkan hasil panen yang unggul dan berkualitas, diantaranya, rutin bersihkan talus rumput laut dari hama yang hidup di sekitar lokasi budidaya, karena hama yang biasanya akan muncul pada budidaya rumput laut adalah bulu babi, teripang, larva, dan ikan herbivora, termasuk pastikan bahwa sinar matahari bisa masuk ke dalam perairan dan rutin periksa rumput laut dari berbagai penyakit.

Lanjut Afwan, untuk mendapatkan hasil produksi lebih baik memang harus ada tenaga ekstra untuk merawat rumput laut yang telah dikembangkan, mengingat budidaya di pantai akan ada banyak organisme lain yang muncul sebagai penggangu atas pertumbuhan rumput laut. “Budidaya rumput laut tidak sesulit pekerjaan para nelayan dalam mencari tangkapan, dimana nelayan sendiri lebih banyak dilakukan oleh kaum pria. Berbeda dengan budidaya rumput laut, yang bisa dilakukan oleh semua kalangan, baik tua atau muda, laki-laki ataupun perempuan,” terangnya.

Hal penting yang dibeberkan Afwan, jika wilayah perairan Bumi Pariri Lema Bariri ini masih sangat luas dan berpotensi dijadikan areal tanam rumput laut. Saat ini yang sudah dimanfaatkan tidak lebih dari 40 persen. “Lahan yang sangat potensial untuk dijadikan areal tanam rumput laut melebihi 1.500 hektar, ada juga areal yang masih dapat dijadikan lahan tanam sebagai pengembangan,” bebernya. **