DLH KSB Siapkan Program Penanaman Lahan Pengganti Kawasan Hutan

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memastikan, program penanaman pohon pada kawasan khusus yang ditetapkan sebagai pengganti atas pinjam pakai kawasan hutan yang dipergunakan sebagai lokasi pembangunan bendungan bintang bano tetap dilaksanakan.

“Sejak tahun 2021 program penanaman pohon telah kami laksanakan secara bertahap. Hal itu sebagai bentuk komitmen dan keseriusan pemerintah KSB atas penggunaan kawasan hutan sebagai lokasi pembangunan bendungan bintang bano yang berada di kecamatan Brang Rea,” ucap Indra Jaya, SE selaku kabid perencanaan dan pelestarian lingkungan hidup pada DLH KSB, saat dikonfirmasi media ini, kemarin.

Lanjut Cidot sapaan akrabnya, komitmen pemerintah KSB menyiapkan program dimaksud sebagai bentuk realisasi atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (MenLHK) bernomor P.7/MENLHK/setjen/kum.1/2/2019, tentang perubahan atas peraturan menteri lingkungan hidup dan kehutanan nomor p.27/menlhk/setjen/kum.1/7/2018 tentang pedoman pinjam pakai kawasan hutan.

Masih keterangan Cidot, luas kawasan yang menjadi tanggung jawab pemerintah KSB untuk dilakukan penanaman sekitar 760 hektar dan saat ini baru 100 hektar yang dapat ditanami. “Program penanaman dimulai tahun 2021 dengan luasan 40 hektar, kemudian tahun 2022 ada 60 hektar yang telah ditanami dan pada tahun ini direncanakan 61 hektar,” lanjutnya.

Menyinggung soal program penanaman untuk tahun 2023, Cidot mengaku belum bisa menentukan waktu, karena pihaknya harus memastikan cuaca terlebih dahulu. “Pokoknya, penanaman akan dimulai saat awal musim hujan yang diperkirakan pada September mendatang, sehingga pohon yang ditanam bisa tumbuh dengan baik,” akunya.

Mengingatkan jumlah pohon yang akan ditanam cukup mencapai ribuan, Cidot mengaku ada rencana DLH KSB menggandeng berbagai pihak, termasuk Agen Gotong Royong (AGR), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri. “Selama ini DLH KSB menggunakan tenaga kerja (buruh), karena lokasi penanaman dalam hutan dan cukup melelahkan, namun ada rencana bersama dengan berbagai komponen untuk tahun ini,” ungkapnya. **