Sekda KSB Minta Guru Ikut ‘Perang’ Melawan Peredaran Narkoba

Taliwang, – Amar Nurmansyah, ST, M.Si selaku Sekda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), meminta peran aktif para tenaga pendidik dan kependidikan (guru), untuk ikut menyatakan perang dalam Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), karena bahaya barang dimaksud mulai menyasar dan mengancam anak-anak sekolah.

Diingatkan Amar sapaan akrabnya, narkoba termasuk bahaya yang sangat mengkhawatirkan akan merusak generasi muda, sehingga harus ada upaya bersama dalam melakukan perlawanan. “Penting untuk diketahui para pelaku dunia pendidikan, Badan Nasional Narkotika (BNN) KSB menyampaikan informasi, jika ada pelajar yang sudah terkontaminasi dan telah direhabilitasi,” ucapnya.

Masih keterangan Amar, salah satu cara yang diharapkan bisa dilakukan para guru, sebelum memberikan pengajaran atas mata pelajaran, dapat disampaikan informasi tentang bahaya barang haram dimaksud. “Saya yakin guru memiliki teknis sendiri, agar informasi tentang bahaya narkoba dapat diterima para siswa, sehingga tidak pernah akan coba-coba menggunakan,” lanjutnya.

Dikesempatan itu Amar juga mengaku, jika upaya menghindarkan siswa dari bahaya narkotika bukan hanya tanggung jawab pendidik dan tenaga kependidikan, namun yang terpenting juga adalah peran aktif orang tua atau wali murid, karena pada dasarnya, siswa lebih banyak berada diluar sekolah. “Pengawasan orang tua saat berada dalam lingkungan keluarga dan masyarakat jauh lebih penting,” ungkapnya.

Tak hanya soal pentingnya pengawasan terhadap pergaulan anak dari berbagai ancaman bahaya, Sekda juga mengapresiasi berbagai upaya dan langkah yang sudah dilakukan guru maupun tenaga kependidikan selama ini. “Kita apresiasi, kita harap 10 atau 20 tahun ke depan, anak-anak kita bisa menjadi orang berhasil, bisa jadi guru ataupun pemimpin KSB,” katanya.

Persoalan penting lain yang menjadi pesan Sekda KSB kepada orang tua, agar jam bermain anak harus bisa dibatasi, termasuk dalam penggunaan Handphone (HP). “Setidaknya orang tua tahu, anaknya sering menggunakan HP untuk keperluan apa, sehingga tahu anaknya tidak salah dalam pergaulan,” tandasnya.

Terakhir Amar menyampaikan pesan khusus kepada para guru, dimana saat ini dituntut harus cepat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia pendidikan. “Kalau dulu kurikulum 13, sekarang merdeka belajar, ini menuntut guru lebih adaptif dan cepat menyesuaikan diri. Tapi di KSB, berkat dorongan dari pemerintah kita sudah bisa menyesuaikan diri,” timpalnya. **