Di Sekongkang Atas, BPBD KSB Beri Pelatihan Mitigasi Bencana

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus mendorong terbentuknya Desa Tangguh Bencana (Destana). Salah satu cara yang dilakukan dengan memberikan pelatihan mitigasi bencana kepada masyarakat di Desa Sekongkang Atas, pada Kamis 22/6 kemarin.

“Mitigasi adalah upaya yang dilakukan bersama dalam rangka mengurangi risiko bencana. Hal itu sesuai yang diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2007 dan UU dimaksud memuat definisi tentang mitigasi,” kata Parwin S.Ip selaku kabid pencegahan dan kesiapsiagaan pada BPBD KSB saat memberikan pelatihan.

Diingatkan Parwin, mitigasi adalah upaya yang memiliki sejumlah tujuan, diantaranya, mengenali risiko bencana, penyadaran akan risiko bencana, perencanaan penanggulangan dan kegiatan lain dalam rangka mengantisipasi korban. “Mitigasi bencana bisa juga dikatakan sebagai upaya mulai dari pencegahan sebelum suatu bencana terjadi sampai dengan penanganan usai suatu bencana terjadi,” terangnya.

Hal penting yang disampaikan Parwin untuk menjadi perhatian semua komponen, Mitigasi adalah langkah yang memiliki tahap awal penanggulangan bencana alam untuk mengurangi dan memperkecil dampak bencana. “Mitigasi juga termasuk langkah yang dilakukan sebelum bencana terjadi, seperti, membuat peta wilayah rawan bencana, pembuatan bangunan tahan gempa, penanaman pohon bakau, penghijauan hutan, serta memberikan penyuluhan dan meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di  wilayah rawan bencana,” tuturnya.

Mitigasi juga termasuk respons dalam bentuk upaya meminimalkan bahaya yang diakibatkan bencana. Tahap ini berlangsung sesaat setelah terjadi bencana. Rencana penanggulangan bencana dilaksanakan dengan fokus pada upaya pertolongan korban bencana dan antisipasi kerusakan yang terjadi akibat bencana. “Hal yang tak kalah penting dari upaya mitigasi adalah pemulihan. Langkah ini merupakan langkah yang perlu diambil setelah bencana terjadi guna mengembalikan kondisi masyarakat seperti semula,” tegasnya.

Masih dalam penjelasan Parwin saat acara pelatihan, jika berdasarkan siklus waktunya, kegiatan penanganan bencana dapat dibagi 4 kategori, yaitu, kegiatan sebelum bencana terjadi, kegiatan saat bencana terjadi, kegiatan tepat setelah bencana terjadi dan kegiatan pasca bencana yang meliputi pemulihan, penyembuhan, perbaikan, dan rehabilitasi. **