SDM Petani, Distan KSB Rencanakan Menggelar ‘Hari Temu Lapang’

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pertanian (Distan), memiliki semangat untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi para petani. Salah satu kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Farmer Field Day (FFD) atau Hari Temu Lapang.

Hasan Basri, SP selaku kabid penyuluh pertanian mengingatkan, kegiatan ‘Hari Temu Lapang’ merupakan salah satu metode pemberdayaan petani melalui pertemuan antar petani, peneliti, dan penyuluh untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan mendapatkan umpan balik dari petani mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam berusahatani.

Lanjut Hasan Basri, melalui kegiatan dimaksud diharapkan dapat menggali potensi, masalah dan hambatan yang ditemui oleh para petani dalam melaksanakan kegiatan usaha tani. “Akan ada interaktif secara langsung antar petani itu sendiri, termasuk para penyuluh dalam mendiskusikan semua hal terkait dengan pertanian,” lanjutnya.

Masih keterangan Hasan Basri, biasanya akan ada beberapa masalah yang bisa diidentifikasi dalam kegiatan Farm Field Day, diantaranya, masalah bibit unggul padi yang belum banyak digunakan petani, soal saluran irigasi yang belum bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh petani, usulan pembuatan jalan usahatani yang belum direalisasi. “Apa saja persoalan bisa langsung dibahas bersama,” tandasnya.

Intinya, kegiatan Hari Temu Lapang merupakan salah satu metode pemberdayaan yang dilakukan untuk petani yang mana telah dirancang sedemikian rupa melalui pertemuan antara para petani, peneliti dan penyuluh dengan tujuan untuk saling tukar menukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan diharapkan adanya umpan balik dari petani itu sendiri mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam berusaha tani.

Peningkatan SDM petani menjadi poin penting bagi Distan KSB, sehingga akan terus berinovasi dan melaksanakan program terkait khusus petani, karena prinsipnya, kalau ingin pertanian semakin maju, maka harus diperkuat SDMnya. Pengetahuan dan kemampuan SDM petani harus terus ditingkatkan untuk mendukung inovasi pertanian. “Peningkatan kualitas SDM tidak pernah berhenti dilakukan Dinas Pertanian. Pasalnya, SDM menjadi kunci pembangunan pertanian sekaligus peningkatan produktivitas,” timpalnya.

Terakhir disampaikan Harapan kepada para petani, agar dapat memanfaatkan kesempatan itu sebagai momentum belajar dalam rangka meningkatkan produktivitasnya, karena tujuan utama FFD adalah saling bertukar informasi tentang teknologi pertanian yang diterapkan dan diharapkan adanya umpan balik dari petani itu sendiri mengenai masalah dan hambatan yang dihadapi dalam berusaha tani. **