Revitalisasi Bahasa Daerah, Dikbud KSB Berencana Menggelar FTBI

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), akan menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI). Kegiatan sebagai wujud pelindungan bahasa dan sastra daerah serta bagian dari revitalisasi bahasa itu, direncanakan pada Oktober mendatang.

Muhlisin Sahdi, S.Pd, M.Eng selaku kabid pembinaan SD pada Dikbud KSB menuturkan, FTBI yang akan dilaksanakan itu merupakan bagian dari implementasi kebijakan Merdeka Belajar Episode ke-17, yakni Revitalisasi Bahasa Daerah. “Sekarang ini sedang proses persiapan dan pada pekan mendatang akan dilaksanakan pertemuan teknis,” ucapnya.

Dikesempatan itu Muhlisin juga menyampaikan bahwa FTBI bertujuan, menjadikan generasi muda sebagai penutur aktif bahasa daerah dan mempelajari bahasa daerah dengan menyenangkan, menemukan fungsi dan ranah baru dari sebuah bahasa dan sastra daerah, menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah dengan penuh suka cita, serta menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan untuk mempertahankan bahasa daerah.

Diingatkan Muhlisin, FTBI bukan tujuan utama dari program Revitalisasi Bahasa Daerah, melainkan menjadi ‘tujuan antara’ yang digunakan sebagai fasilitasi untuk memberikan apresiasi, karena tujuan akhir dari Revitalisasi Bahasa daerah adalah agar generasi muda bisa menjadi penutur aktif dari bahasa daerah.

Tujuan utama Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah yakni untuk melindungi bahasa dan sastra daerah agar tidak mengalami kepunahan. Pelindungan terhadap bahasa dan sastra daerah didasarkan pada amanat UUD 1945 Pasal 32 ayat 2, yang menyatakan bahwa negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Revitalisasi Bahasa dan Sastra merupakan kebijakan Merdeka Belajar Episode 17.

Sebagai informasi untuk alasan mengapa generasi muda harus bisa menjadi penutur aktif bahasa ibu atau bahasa daerah, diantaranya, mengembangkan emosi melalui bahasa ibu atau bahasa daerah, bahasa ibu adalah bahasa budaya, bahasa ibu awalnya adalah bahasa politik, bahasa ibu termasuk bahasa ekonomi dan memiliki fungsi sebagai bahasa untuk penyembuhan atau bahasa medis.

FTBI yang merupakan kegiatan berjenjang sampai tingkat nasional itu, biasanya akan melombakan, puisi, pidato, penulisan cerpen, lawakan tunggal (Standup Comedy) serta mendongeng dan semuanya menggunakan bahasa komering dalam perlombaanya. **