Distan KSB Lakukan Pemetaan Potensi Pengembangan Peternakan

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pertanian (Distan), membuat pemetaan perencanaan untuk pengembangan peternakan. Kebijakan itu sendiri akan dituang dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda), agar arah pengembangan sektor peternakan lebih fokus.

“Rancangan Perda sudah diusulkan atau sedang dalam proses dan semoga dalam waktu dekat bisa dilanjutkan untuk penetapan, sehingga Distan KSB bisa lebih terarah dan fokus mengembangkan peternakan, terutama dalam meningkatkan populasi hewan ternak, baik itu ternak besar, ternak kecil maupun unggas,” kata Amiruddin, M.Si selaku kabid peternakan pada Distan KSB saat ditemui media ini dalam ruang kerjanya, kemarin.

Masih keterangan Amir sapaan akrabnya, dalam perencanaan ditetapkan kawasan untuk pengembangan hewan ternak besar, hewan ternak kecil dan unggas. “Semua kecamatan akan ditetapkan sebagai kawasan pengembangan peternakan, kecuali kecamatan Maluk yang menjadi kawasan industrilisasi,” lanjutnya.

Diingatkan Amir, setelah Perda yang menjadi pijakan ditetapkan nanti, Distan KSB akan melanjutkan pada proses penerbitan Peraturan Bupati (Perbup), dimana akan menjelaskan secara tekhnis sistem pengelolaan dan perawatan ternak, termasuk merinci wilayah peternakan hewan besar, hewan kecil dan unggas.

Masih keterangan Amir, wilayah Bumi Pariri Lema Bariri menjadi kawasan yang sangat strategis dalam pengembangan dan peningkatan populasi hewan ternak, lantaran masih memiliki wilayah hamparan yang cukup luas. “Kami sudah melakukan pemetaan dalam pengembangan dan peningkatan populasi hewan ternak, jadi sekarang menunggu regulasi untuk dijadikan pijakan,” tuturnya.

Dicontohkan Amir, wilayah kecamatan Poto Tano yang masih memiliki hamparan cukup luas, sangat berpotensi sekali dalam mengembangkan peternakan, sehingga pemerintah lebih mengarahkan wilayah dimaksud sebagai tempat pelepasan dan penggemukan hewan ternak. “Rencana pemerintah itu sendiri akan mendapatkan hasil baik, jika mendapat dukungan secara serius dari masyarakat, terutama para pelaku peternakan itu sendiri,” timpalnya.

Salah satu harapan yang harus dilakukan masyarakat peternak, pemeliharaan ternak tidak lagi menggunakan sistem tradisional, dimana hewan ternak dilepas begitu saja atau tidak dalam pemeliharaan kandang. “Sampai saat ini, dominan peternak kita melepas hewan begitu saja, sementara untuk hasil baik harus dilakukan pengandangan,” ungkapnya. **