BPBD KSB Berinisiasi Untuk Menggelar Apel Siaga Bencana 2023

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), berinisiasi untuk menggelar apel siaga bencana tahun 2023. Kegiatan yang direncanakan pada 13 Desember mendatang akan melibatkan semua Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan kantor vertikal lain, baik itu kepolisian dan TNI.

Parwin S.Ip selaku kabid pencegahan dan kesiapsiagaan pada BPBD KSB saat dikonfirmasi media ini menuturkan, tahapan kegiatan akan diawali dengan rapat koordinasi dengan semua pihak yang akan dilibatkan. Rencananya, kegiatan itu akan dilaksanakan pada Senin 4/12 (hari ini, red). “Apel siaga ini penting, sehingga akan ada juga gladi kotor dan gladi bersih,” ucapnya.

Lanjut Parwin, apel siaga yang akan dilaksanakan bukan kegiatan ceremonial, tetapi sebagai momentum untuk mengumpulkan kapasitas daerah, sarana dan prasarana, logistik termasuk sumber dana dari berbagai unsur, serta untuk menguji kemampuan dan ketrampilan dalam memobilitasi sumber daya serta pengoperasian sarana dan prasarana penanggulangan bencana itu sendiri. “Apel siaga termasuk manifestasi kesiapan Pemerintah Daerah,” lanjutnya.

Dikesempatan itu Parwin menyampaikan, apel siaga merupakan persiapan seluruh jajaran pemerintah menghadapi bencana, karena dari aspek geografis, Bumi Pariri Lema Bariri memiliki potensi terjadi bencana alam, terutama tanah longsor, banjir, angin puting beliung dan gempa. “Kita berharap berbagai bencana itu tidak terjadi, namun perlu untuk tetap siap siaga dan waspada apabila sewaktu-waktu terjadi,” tuturnya.

Masih keterangan Parwin, salah satu tujuan dari pelaksanaan apel siaga, untuk mengingatkan kepada semua pihak, jika penanganan bencana yang tepat akan dapat menimimalkan jumlah korban baik jiwa maupun material. Apabila perencanaan penanganan bencana telah tersusun dengan baik maka tindakan operasional pada saat terjadinya bencana dapat dilaksanakan dengan segera.

Selain itu perlu disadari bersama, bahwa bencana alam memang tidak dapat ditolak, sehingga penting diketahui upaya untuk dapat meminimalisir dampak yang mungkin terjadi akibat bencana tersebut atau yang biasa disebut dengan mitigasi bencana, sehingga perlu ada langkah dan tindakan.

Terkait kesiapan perangkat dalam menghadapi bencana, Parwin mengaku bahwa BPBD KSB telah mengambil langkah maju. Buktinya, telah melaksanakan pelatihan dalam rangka peningkatan kompetensi Tim Reaksi Cepat (TRC), termasuk membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dengan melibatkan berbagai unsur. **