BPBD KSB Rencanakan Pengukuhan ‘Kencana’ Seluruh Kecamatan

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), memiliki program pengukuhan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana). Sebelumnya, akan dilakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk mengetahui kesiapan masing-masing kecamatan.

Parwin S.Ip selaku kabid pencegahan dan kesiapsiagaan pada BPBD KSB menuturkan, pengukuhan itu sangat dalam penguatan kapasitas pemerintah di level desa dan kelurahan, karena peran kecamatan nantinya menjadi connector atau koordinator penanganan bencana yang lebih cepat dalam bentuk cluster. “Pengukuhan ini sangat penting, sehingga akan diupayakan dalam triwulan pertama tahun 2024 ini,” ucapnya.

Masih keterangan Parwin, program dimaksud diharapkan akan membuat pemerintah kecamatan bersama komponen masyarakat bisa lebih cekatan saat level siaga darurat bencana. “Nantinya, pemerintah kecamatan dapat menggerakkan seluruh komponen atau pelaku kemanusiaan untuk melakukan tindakan lebih cepat dalam evakuasi atau perlindungan sosial, termasuk pemenuhan kebutuhan dasar bagi yang terdampak bencana,” lanjutnya.

Disampaikan Parwin, kencana dicanangkan ke depannya untuk menjadi sebuah gerakan dengan sasaran kecamatan rawan bencana. Tujuan program ini adalah mempercepat capaian pemenuhan SPM sub-urusan bencana kabupaten/kota dan mempercepat waktu respon pemerintah daerah dalam memberikan layanan minimal terkait penanggulangan bencana kepada masyarakat di daerah rawan bencana. 

Adapun peran strategis camat dalam Kencana adalah melakukan komunikasi, menyediakan informasi dan memberikan edukasi bagi warga, perencanaan penanggulangan bencana, pelatihan dan mitigasi bencana, gladi kesiapsiagaan, pengendalian operasi dan penyediaan sarana prasarana kesiapsiagaan bencana, respon cepat darurat, mengaktivasi struktur komando penanganan darurat bencana dan pertolongan, penyelamatan hingga evakuasi korban bencana. 

“Penting untuk membangun kapasitas, sistem dan penanggulangan bencana di level komunitas, karena masyarakatlah kelompok terdepan yang langsung berhadapan dengan bencana,” tandasnya. **