Dishub KSB Akui Pelabuhan Labuhan Lalar Segera Difungsikan

Taliwang, – H Abdul Hamid, M.Pd selaku kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sumbawa Barat (Dishub KSB) mengakui, jika Pelabuhan Labuhan Lalar saat ini sudah dibawah kewenangan pemerintah pusat, sehingga mulai direncanakan pengoperasiannya untuk difungsikan oleh kapal perintis yang akan melayani angkutan penumpang dan barang.

H Hamid sapaan akrabnya kepada sejumlah wartawan mengakui, pembahasan tentang pemanfaatan kapal perintis untuk penumpang dan barang sudah dibahas pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan pemerintah pusat saat prarakor sebelumnya. “Dalam rencana awal bahwa pemanfaatan ditarget tahun 2022 mendatang, tetapi realisasi dapat lebih cepat sesuai permintaan masyarakat serta rampung dokumen pendukung,” akunya.

Diakui H Hamid jika pelabuhan Labuhan Lalar saat ini berubah nama menjadi pelabuhan Benete Lalar. Hal itu dibuktikan dengan pembuatan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) yang menjadi salah satu dokumen penting untuk dimulai pengoperasian. “Perubahan nama itu sendiri seiring dengan akan dihentikan aktifitas bongkar muat penumpang pada dermaga benete atau pemusatannya di pelabuhan labuhan lalar,” lanjutnya.

Masih keterangan H Hamid, meskipun saat ini belum difungsikan untuk dijadikan kapal pengangkut orang dan barang, namun pihaknya telah mengajukan permohonan adanya trayek baru kapal penumpang. Hal itu diperkuat dengan melayangkan surat bernomor : 550/002/Dishub/III/KSB/2021, perihal usulan trayek baru kapal perintis.

Trayek baru yang diusulkan kepada Gubernur NTB itu adalah rute Labuhan Benete Lalar – Labuhan Lombok – Pulau sailus – Pulau Balobaloang Besar – Pulau Selayar – Makassar –Pulau Selayar – Pulau Balobaloang Besar – pulau sailus – Labuhan Benete Lalar. Kemudian berlanjut Pelabuhan Benete Lalar – Calabai – Sape – Labuhan Bajo – Sape – Calabai – Labuhan Benete Lalar. “Usulan atas trayek baru itu sebagai opsi untuk membuka peluang usaha dan kegiatan ekonomi bagi masyarakat KSB, termasuk dalam memasarkan hasil pertanian dan barang lainnya,” tandasnya.

Terakhir H Hamid sangat berharap pengoperasian pelabuhan Benete Lalar dapat lebih cepat dari rencananya, termasuk ada persetujuan atas trayek yang diusulkan itu, sehingga keberadaan pelabuhan dapat memberikan kontribusi dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan terpenting memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. **