Taliwang, – Pariri Cerdas atau program bantuan pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) untuk pelajar yang masuk kategori tidak mampu, akan kembali dilaksanakan dalam tahun ini bahkan diupayakan pencairan lebih cepat.
“Program pariri cerdas pertama kali dilaksanakan tahun 2022 lalu dan bisa dicairkan pada akhir tahun, sementara untuk tahun ini direncanakan bisa diterima oleh pelajar yang memenuhi kriteria pada awal tahun ajaran baru, sehingga bisa dipergunakan untuk membeli keperluan sekolah,” kata Khusnarti S.Pd selaku kepala Dikbud saat didampingi Lutpiah Ruswati M.Pd sebagai kabid pembinaan SMP.
Masih keterangan Narti sapaan akrabnya, saat ini sudah ada Peraturan Bupati (Perbup) yang menjadi dasar hukum dalam pemberian bantuan kepada siswa yang tidak mampu, sehingga diyakini proses sampai pada pencairan bisa lebih cepat. “Program pariri cerdas adalah bentuk bantuan pemerintah kepada siswa yang orang tuanya kurang mampu, tetapi tidak mendapat bantuan dari pemerintah pusat melalui Kartu Indonesoa Pintar (KIP),” lanjutnya.
Lanjut Narti, penerima bantuan program pariri cerdas untuk tahun 2023 tidak boleh penerima tahun sebelumnya, jadi diharapkan pihak sekolah selaku yang diberikan kewenangan untuk mengusulkan, agar memastikan penerima berbeda dari tahun sebelumnya. “Jika program ini terus berlanjut, maka semua siswa kurang mampu akan dipastikan bisa menikmati bantuan pemerintah tersebut,” tandasnya.
Narti berharap program bantuan bagi pelajar yang dikucurkan itu bisa membantu dalam pemenuhan kebutuhan dari pelajar itu sendiri, meskipun nominalnya tidak terlalu besar.
Sementara Lutpiah Ruswati dikesempatan itu mengaku jika pihaknya sudah membangun komunikasi awal dengan para sekolah, agar bisa mempersiapkan identitas pelajar sebagai calon penerima program bantuan tersebut. “Sekolah memang diberikan kesempatan lebih awal untuk melakukan pendataan siswa calon penerima program, sehingga saat dibutuhkan dapat langsung disampaikan,” tuturnya.
Ditambahkan Lutpiah sapaan akrabnya, untuk lingkup Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada penambahan calon penerima dari tahun sebelumnya, dimana pada tahun 2022 penerima program dari pelajara SMK sebanyak 216 orang, sementara dalam usulan tahun 2023 sebanyak 228 orang. “Saat ini belum ada keputusan kouta masing-masing sekolah,” akunya. **