H Pirin : Kinerja “Pasukan Kuning” Harus Dijadikan Contoh

Taliwang, – Keberadaan aparatur yang bertugas membersihkan sampah (pasukan kuning, red), saat upacara perayaan Hari Lahir (Harla) ke-14, menjadi perhatian khusus Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Dr Ir H W Musyafirin, MM, apalagi sesaat setelah menjadi barisan upacara langsung bereaksi untuk membersihkan sampah.

“Saya bangga dengan semua pasukan kuning, selain tetap berada pada barisan upacara, juga langsung mengumpulkan semua sampah yang berada dalam areal lapangan Graha Fitrah, sesaat setelah seluruh rangkaian acara berakhir, sehingga tidak lagi terlihat adanya tumpukan sampah,” kata H Pirin sapaan akrabnya.

Masih keterangan H Pirin, model kerja yang ditunjukan pasukan kuning itu, harus menjadi contoh bagi seluruh aparatur, atau setidaknya ikut menjaga kebersihan, dengan tidak membuang sampah sembarangan, apalagi dilokasi acara seperti saat perayaan upacara tersebut. “Kalau tidak mau memungut sampah seperti pasukan kuning, jangan membuang sampah sembarangan,” harapnya.

Sebagai bukti apresiasinya, orang nomor satu di Bumi Pariri Lema Bariri itu langsung mengumumkan, jika dirinya akan menyiapkan uang sebesar Rp. 10 juta. Uang itu sendiri diminta tidak dibagi-bagikan, tetapi dapat dipergunakan untuk membeli kambing atau kebutuhan lainnya. “Jangan dibagi-bagi, tetapi gunakan untuk keperluan dari masing-masing petugas itu sendiri, atau dibelikan kambing saja,” lanjutnya.

Dikesempatan itu H Pirin juga berpesan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH), agar terus berinovasi dan mencarikan alternatif dalam rangka menjaga KSB bebas sampah. “Keberadaan pasukan kuning memang untuk membersihkan sampah, tetapi hal itu bukan solusi dalam menjaga KSB bebas sampah, jadi harus ada inovasi dari DLH, sehingga seluruh masyarakat KSB lebih sadar dengan persoalan sampah itu sendiri,” tuturnya.

H Pirin juga meminta kepada seluruh pemerintah desa, agar membentuk pasukan kuning tersendiri, bahkan bisa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBdes). “Saya minta semua Kades juga memikirkan persoalan sampah di masing-masing Desa, jadi jangan melimpahkan seluruh tanggung jawab kepada pemerintah Kabupaten, karena APBDes yang dimiliki dapat digunakan untuk menciptakan Desa bersih dari sampah,” ungkapnya. **