DKP Segera Evaluasi Program Desa Model Ketersediaan Pangan

Taliwang, – Program desa model ketersediaan pangan yang dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), pada tahun anggaran 2018 lalu akan dievaluasi oleh pihak Dinas Ketahanan Pangan (DKP) selaku pelaksana dan penanggung jawab program tersebut.

Alasan melakukan monitoring dan evaluasi itu sendiri, untuk memastikan bahwa semua bibit yang diterima warga pada Desa pelaksana program bisa tumbuh dengan baik, sehingga pada saat panen dapat memberikan nilai tambah. “Diawal bulan Februari ini rencana melakukan monitoring dan evaluasi, karena bibit yang dibagikan itu seharusnya sudah tumbuh, bahkan ada beberapa bibit yang sudah bisa dipanen,” kata Indra Jaya S.Pt, Msi selaku ketersediaan dan kerawanan pangan pada DKP KSB, pada Kamis 31/1 kemarin.

Selain akan melakukan pengecekan pada bibit yang telah dibagikan itu, evaluasi yang akan dilakukan itu bertujuan untuk mendapatkan opsi lanjutan terhadap program tersebut, karena program serupa dalam bentuk pembagian bibit tidak tertuang lagi pada anggaran 2019 sekarang ini. “Tahun 2018 merupakan uji coba program, jadi tahun ini sebagai pembuktian keberhasilan dari program itu sendiri,” lanjutnya.

Jika dalam evaluasi nanti tim menemukan keberhasilan pelaksanaan program, maka akan dilanjutkan dengan pembinaan tentang cara pengelolaan terhadap hasil panen, termasuk bagaimana cara memasarkannya. “Kalau persoalan pasar dari hasil panen memang tidak terlalu mengkhawatirkan, mengingat kebutuhan terhadap sayur mayur masih cukup tinggi, bahkan sampai saat ini untuk memenuhi kebutuhan masih didatangkan dari luar daerah,” tandasnya.

Sebagai informasi, DKP telah melaksanakan program desa model dengan cara melibatkan langsung masyarakat desa, agar memanfaatkan pekarang untuk menanam berbagai bibit yang dibagikan secara gratis, termasuk pemerintah juga membagikan pupuk organik. Program yang dilaksanakan tahun 2018 lalu bertujuan untuk mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan sebagai areal penyedia kebutuhan sayur mayur.

Komoditas yang diberikan DKP terdiri dari  tanaman sayur-sayuran seperti  sawi, bayam, kangkung darat, kacang panjang, terong panjang, terong bulat, tomat, cabai rawit dan kubis. Kategori bibit kedua yang di bagikan berupa tanaman kearifan lokal seperti Katuk, Pare dan kelor. Kategori Ketiga yaitu pangan alternatif yang terdiri dari ganyong, gamat dan  talas, buah-buhan seperti pepaya juga turut bagikan bibitnya.

DKP sendiri menetapkan satu desa pada tiap kecamatan sebagai pelaksana program, sehingga ada 8 Desa yang menjadi pilot projeknya, yaitu, Desa Seloto Kecamatan Taliwang, Desa Senayan Kecamatan Poto Tano, Desa Seteluk Atas Kecamatan Seteluk, Desa Kalimantong Kecamatan Brang Ene, Desa seminar Salit Kecamatan Brang Rea, Desa Beru Kecamatan Jereweh, Desa Maluk Kecamatan Maluk dan Desa sekongkang Atas Kecamatan Sekongkang. **