Sekda KSB Minta Disparpora Segera Tangani Bendungan Bintang Bano

Taliwang, – Sekda Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Amar Nurmansyah, ST M.Si telah menggelar rapat mendadak dengan sejumlah pejabat lingkup Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) dalam rangka membahas model dan sistem penanganan beserta pengelolaan bendungan bintang bano.

“Saya minta dalam waktu sepekan ini sudah ada konsep dari Disparpora tentang model pengelolaan terhadap bendungan bintang bano, dengan tetap melakukan koordinasi pada semua pihak yang ada hubungan dengan bendungan yang baru saja diresmikan presiden Joko Widodo itu,” ucapnya.

Lanjut Amar sapaan akrabnya, untuk konsep pengelolaan bisa diawali dengan pertemuan bersama pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) selaku pemilik tanggung jawab atas bendungan, termasuk dengan pemerintah Desa setempat. “Jumlah kunjungan masyarakat ke bendungan bintang bano cukup tinggi, jadi harus ada gerak cepat pemerintah dalam pengelolannya, termasuk sebagai upaya menjaga semua areal bendungan bintang bano,” tuturnya.

Dalam pertemuan itu Amar juga mengingatkan kepada Disparpora untuk membahas tekhnis batasan yang dapat dikunjungi masyarakat untuk saat ini, mengingat ada beberapa fasilitas yang masih dalam proses pemeliharaan. “Salah satu upaya pemerintah dengan memberikan himbauan atau informasi kepada pengunjung agar tidak mendatangi areal dimaksud dan untuk tekhnis cara penyampaian kepada pengunjung harus segera dipikirkan juga,” katanya.

Hal terpenting juga yang disampaikan Amar terkait dengan keselamatan, dimana dari laporan yang diterima bahwa cukup banyak pengunjung berada disekitar bendungan bahkan melakukan aktifitas memancing, sementara dilokasi belum tersedia fasilitas pendukung pengamanan. “Perlu ada antisipasi lebih awal dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan atau musibah dilokasi bendungan,” ungkapnya.

Sementara Abdul Munir S.Pd selaku kabid destinasi pada Disparpora KSB dalam pertemuan itu mengaku akan langsung bergerak cepat sesuai instruksi untuk mendatang para pihak. “Kami akan mengawali dengan mendatangi BWS untuk mengetahui batasan yang dapat dikunjungi oleh masyarakat,” akunya.

Munir juga mengaku bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tekhnis terkait dengan persampahan, dimana setiap pekan selalu terjadi penumpukan sampah dilokasi. “Persoalan sampah akan menjadi perhatian serius juga, jadi akan dibahas dengan OPD tekhnis termasuk dengan pihak BWS itu sendiri,” tandasnya. **