Distan KSB Pastikan Semua Hewan Qurban Layak Dikonsumsi

Taliwang, – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Dinas Pertanian (Distan) memastikan, jika semua hewan yang dipotong saat perayaan Idul Adha 1444 H, layak dikonsumsi atau tidak ada yang terserang penyakit. Kepastian itu setelah dilakukan tes ante mortem (sebelum dipotong) dan post mortem (setelah dipotong).

Amiruddin M.Si selaku kabid peternakan pada Distan KSB saat dikonfirmasi media ini melalui selularnya menegaskan, jika hasil pemeriksaan secara tekhnis (ante dan post mortem), tidak ditemukan adanya hewan yang dikurban mengidap penyakit dan dinyatakan layak untuk dikonsumsi. “Semua hewan yang di kurban memenuhi syarat kesehatan hewan,” tegasnya.

Masih keterangan Amir sapaan akrabnya, tujuan pihaknya melakukan pemeriksaan Ante-mortem adalah, untuk mencegah pemotongan hewan yang secara nyata menunjukkan gejala klinis penyakit hewan menular dan zoonosis atau tanda-tanda yang menyimpang. Selain itu, untuk mencegah kontaminasi dari hewan atau bagian dari hewan yang menderita penyakit kepada petugas, peralatan RPH dan lingkungan. Hal penting lainnya adalah, untuk menentukan status hewan dapat dipotong. Mencegah pemotongan hewan betina produktif.

Sementara tujuan pemeriksaan Post-Mortem, untuk memberikan jaminan bahwa karkas, daging dan jerohan yang dihasilkan aman dan layak dikonsumsi, termasuk upaya pencegahan peredaran bagian atau jaringan abnormal yang berasal dari pemotongan hewan sakit, misalnya pada kasus cacing hati, cysticercosis dan brucellosis.

Dikesempatan itu Amir juga menegaskan, meskipun jumlah hewan kurban pada tahun ini cukup banyak, namun jumlah populasi hewan pada tingkat masyarakat peternak masih sangat sangat banyak. “Kalau soal populasi tidak perlu dikhawatirkan. Hal itu yang membuat Distan mendorong masyarakat yang akan berkurban untuk membeli hewan ternak peliharaan masyarakat,” lanjutnya.

Meskipun hewan yang dipotong saat lebaran beberapa hari lalu tidak mengidap penyakit, Amir mengaku bahwa pihaknya tetap akan melakukan pengawasan serta pemantau secara aktif. Hal itu sebagai upaya memastikan semua hewan ternak bebas penyakit. “Pemeriksaan secara berkala tetap dilakukan untuk memastikan bebas penyakit, namun pihak Distan butuh kerjasama masyarakat peternak untuk memberikan laporan,” ucapnya. **