BPBD Sumbawa Barat Pastikan Tetap Distribusi Air Bersih

Taliwang, – Hampir semua wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sudah mulai di guyur hujan, namun tidak serta merta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan langsung menghentikan aktifitas pendistribusian air bersih, justru sampai sekarang tetap memberikan layanan kepada masyarakat.

Abdul Hamid S.Pd selaku Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KSB mengingatkan, hujan yang mengguyur Bumi Pariri Lema Bariri dalam beberapa hari ini belum bisa memenuhi stok kebutuhan warga. “Selama stok kebutuhan air warga masih kurang, kami dari BPBD KSB tetap akan melakukan pendistribusian air bersih,” ucapnya.

Masih keterangan Hamid sapaan akrabnya, pendistribusian air bersih akan dihentikan secara langsung, jika intensitas hujan sudah mulai tinggi dan hasil survey lapangan, lokasi sumber air milik warga (sumur) sudah menyediakan volume air yang dapat memenuhi kebutuhan. “Sumur warga belum terisi air meskipun sudah beberapa kali turun hujan,” lanjutnya.

Lanjut Hamid, jika dalam sepekan kedepan terjadi intensitas hujan yang cukup tinggi, maka BPBD KSB akan melakukan pengecekan lanjutan kondisi lapangan, terutama untuk mengetahui sumber air bersih milik warga. “Jika stok air bersih pada wilayah terdampak kekeringan sudah dipenuhi yang dibuktikan dengan terisi sumur milik warga, maka BPBD KSB langsung mengusulkan untuk pencabutan status tanggap darurat kekeringan,” urainya.

Dikesempatan itu Hamid mengaku sangat bersyukur dengan dimulainya hujan, lantaran sudah ada beberapa lokasi yang ingin mengajukan permohonan pendistribusian air bersih. “Wilayah terdampak kekeringan cukup luas, namun yang mengalami kesulitan air bersih tidak terlalu meluas, sehingga BPBD KSB masih bisa melayani secara baik dan maksimal,” tandasnya.

Wilayah yang dilayani untuk pendistribusian air saat ini, ada beberapa desa di kecamatan Poto Tano, yaitu, Desa Poto Tano, Desa Kiantar dan Desa Tambak Sari. Sementara di kecamatan Taliwang baru Desa Seloto yang dilayani.

Sementara wilayah terdampak di Kecamatan Seteluk ada di Desa Kelanir, Desa Lamusung dan Desa Air Suning. Untuk wilayah Kecamatan Brang Rea yang terdampak berada pada Desa Moteng, Desa Sapugara Bree, Desa Bangkat Monteh dan Desa Lamuntet. “Jumlah wilayah itu bisa saja akan terus bertambah, mengingat kondisi alam yang membuat debit air berkurang,” tuturnya.

Disampaikan Hamid, dari data sementara yang dimiliki BPBD KSB, jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak kekeringan dan membutuhkan air bersih mencapai 1.363 KK atau sebanyak 4.089 jiwa. “Volume air yang kami distribusikan sejak penetapan tanggap darurat terus bertambah seiring dengan makin meluas daerah terdampak,” urainya. **